Dampak Penutupan TikTok Shop bagi UMKM, Ini Tips Jualan di TikTok Terbaru!

Anisa 18 Okt 2023 5 Menit 0

Dampak penutupan tiktok Shop bagi UMKM, khususnya penjual serta kurir memang cukup besar. Mulai dari penurunan omzet, target penjualan tak tercapai, hingga hilangnya kesempatan bekerja.

Walhasil para penjual di TkTok pun harus memutar otak agar produk yang dipromosikannya cepat laku seperti saat keranjang kuning TikTok Shop masih eksis.

Beberapa harus beralih ke website, WhatsApp Business, dan aplikasi belanja online yang beroperasi di Indonesia seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan lain-lain.

Nah, jika kamu salah satu yang terdampak dari tutupnya TikTok Shop, coba ikuti beberapa tips dan penjelasannya di bawah ini.

1. Mengapa TikTok Shop Ditutup?

Penutupan TikTok Shop bermula dari keluhan para pedagang di tanah Abang yang merasa tokonya sepi semenjak pembeli beralih ke TikTok.

Suara tersebut akhirnya sampai ke telinga pemerintah, khususnya presiden Joko Widodo. Menurutnya, penjualan atau transaksi dagang yang dilakukan lewat platform media sosial dapat menganggu penjulan para pedagang di pasar.

Seperti yang kita ketahui bahwa TikTok mengantongi izin sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik dari Kementerian Komunikasi dan Informatika dan bukan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dari Kementerian Perdagangan. Ini artinya TikTok hanya boleh digunakan untuk berinteraksi, aktivitas hiburan, dan promosi, bukan berjualan langsung.

Menteri Perdagangan juga menyebut bahwa dirinya khawatir jika transaksi penjualan dilakukan di platform media sosial maka akan memunculkan peluang yang membuat data pengguna dimanfaatkan untuk tujuan bisnis. Seperti memonopoli pasar dan memainkan algoritma.

Memainkan algoritma di sini maksudnya adalah hanya akan menaikkan konten berisi penjualan produk dari China, sementara seller lain terutama produk UMKM lokal akan sulit naik dan mendapatkan eksposur.

Jadi, strategi pemasaran UMKM yang dilakukan dengan gencar lewat paltform digital, khususnya TikTok tidak akan berdampak yang signifikan.

Dari dalih dan peninjuan kasus tersebut, secara resmi TikTok dianggap tidak memiliki izin operasi sebagai e-commerce di Indonesia dan harus ditutup oleh Pemerintah pada Rabu, 4 Oktober 2023.

Kenapa tiktok shop tidak muncul

2. Alasan Utama Penutupan TikTok Shop

Jadi, jika disimpulkan lebih lanjut maka terdapat tiga alasan utama TikTok Shop ditutup oleh pemerintah.

Apa saja alasan utama penutupan TikTok Shop?

2.1.Predatory Pricing

Predatory Pricing adalah menjual produk di bawah harga pasar termasuk biaya produksi yang bertujuan menghancurkan kompetitor atau pesaing secara telak.

Hal ini tentu akan berdampak buruk pada siklus perputaran ekonomi dan berpotensi merugikan konsumen dalam jangka panjang. Makanya predatory pricing termasuk metode yang ilegal karena mampu mengancam ketidakstabilan perekonomian suatu negara.

Seperti yang kita ketahui bahwa persaingan harga produk di TikTok sudah tidak wajar. Bahkan banyak yang jualan via live streaming di TikTok dengan narasi harga tak masuk akal. Contohnya, harga teflon di bawah 100 ribu, harga bawang merah 30 ribu dapat tiga toples, dan lain-lain.

Persaingan harga yang sudah tidak sehat tentu akan mematikan usaha lokal yang menjual dengan harga wajar, karena pembeli tentu akan lebih pro pada harga yang murah dan brand luar, sehingga roda perputaran ekonomi tak berjalan semestinya.

2.2. Permainan Algoritma

Permainan algoritma berpeluang besar merugikan seller atau usaha UMKM. 

Seperti yang kita ketahui bahwa TikTok ditengarai melakukan shadow banning terhadap akun penjual kecil atau toko usaha lokal yang mengakibatkan konten promosi maupun live mereka susah naik (sulit terlihat oleh pengguna lain).

Singkatnya, berbagai cara untuk masuk FYP TikTok sudah dilakukan, akan tetapi tidak berarti besar. Akibatnya produk lokal sulit melakukan penjualan dan terancam bangkrut.

2.3. Tingginya Produk Impor

Banyak produk impor yang ditemukan di TikTok Shop dengan harga jauh lebih murah ketimbang produk dalam negeri. Salah satunya adalah baju bekas impor atau thrifting.

Namun pemerintah tidak tinggal diam dan akhirnya mengeluarkan larangan impor baju bekas (thrifting) dari luar negeri untuk mendukung kegiatan bisnis UMKM lokal.

Keputusan tersebut dianggap solutif karena bila tidak dikendalikan, maka akan memperlambat pertumbuhan ekonomi, menurunkan kualitas produk dalam negeri, dan kebangkrutan massal pada penjual lokal.

Halaman Selanjutnya
3. Dampak Tutupnya TikTok Shop...

Laman: 1 2

Bagikan ke:
Diarsipkan di bawah:
Anisa
Ditulis oleh

Anisa

Seorang Content Writer SEO dan Content Creator yang suka belajar hal-hal baru, terutama tentang transformasi dunia digital agar bermanfaat dan memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang relevan saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *