Peluang usaha bakso cukup besar di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur, rasanya hampir seluruh masyarakat doyan makan bakso.
Tingginya peminat bakso juga dibuktikkan melalui data riset yang dilakukan lewat platform online Food Delivery (OFD) atau Ojek Online untuk mengukur perkembangan digitalisasi UMKM Kuliner di Indonesia.
Dari hasil tersebut diperoleh hasil bahwa mie ayam dan bakso menduduki peringkat kedua dengan angka 9,6% sebagai makanan yang paling digemari masyarakat Indonesia.
Dari penelitian tersebut juga didapatkan fakta bahwa masyarakat di Indonesia rupanya lebih suka mengkonsumsi bakso ketimbang makanan lain seperti Korean, Japan, atau pun Chineese food.
Oleh karena itu, kamu bisa membuka bisnis makanan dan kuliner yang satu ini dengan modal jutaan rupiah, tergantung model usaha yang akan digunakan.
1. Alasan Berjualan Bakso
Mungkin kamu masih ragu “kenapa sih harus bakso, bukan makanan yang lain?” rupanya ada banyak alasan memilih berjualan bakso ketimbang jajanan lain yang belum tentu disukai oleh masyarakat di Indonesia.
Berikut faktor belakang atau alasan memilih usaha bakso:
- Biaya terjangkau dan bisa diatur berdasarkan metode penjualan (gerobak, gerobak keliling pakai motor, atau dari ruko)
- Hampir seluruh masyarakat di Indonesia menyukai bakso
- Target pasar bervariasi mulai dari anak anak hingga orang dewasa
- Pembuatan bakso sangat mudah dan kini outlet percetakan bakso sangat mudah ditemukan
- Harga terjangkau di mata konsumen
- Pemasaran mudah
- Keuntungan jualan bakso cukup banyak
- Penyajian mudah dan cepat (tidak perlu keahlian khusus)
- Tidak memerlukan konsep rumah makan yang estetik sehingga modal lebih sedikit
- Bahan baku dan peralatan mudah ditemukan
- Bakso bisa Awet berbulan-bulan apabila disimpan di dalam freezer
Sekarang, kami akan memberikan beberapa tips untuk membangun bakso, terutama bakso kuah yang segar dan lezat.
2. Tips dan Cara Mendirikan Usaha Bakso
Sebelum membahas analisis peluang usaha bakso yang mencakup modal dan keuntungan, kamu bisa menyimak tips dan beberapa cara mendirikan usaha bakso berikut ini!
ADVERTISEMENTS
2.1. Tentukan Metode Dagang atau Cara Berjualan
Seperti yang kamu ketahui bahwa saat ini cara berjualan bakso dari masing-masing pengusaha berbeda. Namun kebanyakan metode jualan bakso di Indonesia meliputi:
- Berjualan bakso keliling menggunakan gerobak kecil dan motor
- Berjualan bakso keliling menggunakan gerobak besar yang didorong dan berjalan kaki
- Berjualan bakso dari rumah atau dari ruko
- Berjualan bakso dengan mobil dan berpindah-pindah tempat
Nah, kamu bisa menentukan terlebih dahulu nih model usahanya akan seperti apa nanti. Biasanya berjualan bakso dengan membuka warung atau sejenis rumah makan akan memerlukan modal usaha yang lebih banyak.
ADVERTISEMENTS
2.2. Siapkan Modal dan Alokasikan dengan Baik
Tanpa modal, bisnis tidak akan berkembang dan berjalan. Sebab dengan adanya modal, kamu bisa membeli perlengkapan usaha hingga membiayai strategi bisnis seperti promosi, pengembangan fasilitas, layanan, dan lain-lain.
Jadi, kamu harus menyiapkan modal dan mengalokasikannya untuk:
- Membeli perlengkapan dan peralatan usaha bakso
- Membeli bahan baku bakso
- Biaya promosi
- Biaya operasional, dll
ADVERTISEMENTS
2.3. Riset Kompetitor
Riset kompetitor (pesaing) erat kaitannya dengan seberapa besar kamu bisa menjaring konsumen dari penjual bakso yang lain atau pun konsumen baru.
Baca Juga
Nah, riset kompetitor ini bertujuan untuk mengetahui:
- Jenis bakso yang dijual oleh penjual bakso lain di luar sana; apakah bakso sapi, bakso ayam, bakso mix, bakso ikan, dll
- Harga bakso yang mereka jual,
- Rasa bakso beserta kuah kaldunya
- Pelayanan yang diberikan
- Jam buka atau waktu mereka berjualan, dan sebagainya.
Untuk mengetahuinya sendiri, kamu bisa membeli bakso dari para pesaingmu terlebih dahulu dan mencicipi seluruh varian bakso tersebut.
ADVERTISEMENTS
2.4. Cari Lokasi yang Strategis
Salah satu strategi pemasaran kuliner UMKM yang ampuh adalah memilih lokasi yang paling strategis, karena akan menguntungkan kamu saat berjualan bakso.
Jika kamu memilih tempat yang sepi dan jarang dilewati masyarakat, kemungkinan usaha bakso kamu juga akan sepi. Namun jika kamu berjualan bakso di tempat yang ramai dan sering dilewati masyarakat, peluang usaha bakso juga kian besar.
Oleh karena itu, kamu bisa berjualan bakso di depan sekolah SD, SMP, SMA, dan kampus, di daerah dekat pasar, di alun-alun pada malam hari, dan sebagainya.
2.5. Sediakan Beragam Varian
Menyediakan beragam varian hidangan bakso bisa menjadi nilai plus pada usaha kamu, karena bakso halus atau bakso urat saat ini sudah terlalu mainstream.
Alih-alih bakso bulat biasa, sekarang banyak penjual bakso menyiapkan varian seperti:
- Bakso mercon (bakso berisi sambal pedas di dalamnya)
- Bakso isi daging ayam cincang
- Bakso isi jamur cincang
- Bakso isi telur puyuh
- Bakso isi keju mozarella
- Bakso pangsit
- Bakso malang
- Bakso khas Wonogiri
- Bakso dihidangkan pakai hotplate
Sebagai pengusaha pemula, paling tidak kamu bisa menyediakan 2-3 varian bakso untuk ditawarkan pada konsumen.
2.6. Pilih Pembungkus Bakso yang Tepat
Memilih wadah pembungkus atau tempat kemasan sangat penting bagi pengusaha, karena dapat memberikan kesan dan pengalaman eksklusif bagi pembeli.
Bagi kamu yang mau berjualan bakso keliling, carilah plastik food grade pembungkus kuah bakso.
Nah, sementara bagi kamu yang ingin membuka usaha bakso dengan konsep warung atau rumah makan, coba gunakan paper rice bowl yang biasa digunakan oleh pemilik bisnis rice bowl sebagai wadah nasi.
Jadi, kuah bakso dibungkus ke dalam plastik bening terlebih dahulu, kemudian masukkan ke paper rice bowl dan bungkus kembali pakai plastik jinjing.
2.7. Promosikan Usaha
Peluang usaha bakso bisa saja akan menjadi lebih besar jika kamu konsisten melakukan promosi.
Nah cara mempromosikan produk seperti bakso dapat dilakukan lewat media sosial seperti Facebook (story, feed, dan grup), Instagram, WhatsApp Story, menyebarkan brosur promo, dan lain-lain.
Namun jika kamu berjualan bakso keliling, maka tidak terlalu memerlukan promosi yang besar layaknya resto atau rumah makan, karena mereka sifatnya berdiam diri di suatu tempat sehingga perlu usaha lebih untuk mendatangkan pelanggan.
3. Analisis Modal dan Keuntungan...
