11+ Cara Packing Barang Elektronik agar Tidak Pecah

Anisa 20 Apr 2023 4 Menit 0

Punya bisnis barang elektronik memang harus sadar bahwa benda ini rawan rusak, pecah, retak, dan penyok. Oleh karena itu, penting memperhatikan cara packing barang elektronik agar tetap aman sampai tujuan.

Apalagi dalam setiap barang jenis ini terdapat bagian/spare part yang rawan hilang, mudah patah, dan hancur selama dalam pengiriman.

Jadi, sebagai pengirim kamu wajib memperhatikan pengemasannya supaya tidak mengecewakan pembeli. Terlebih lagi jika jarak pengiriman berasal dari luar provinsi atau kota.

Lalu, bagaimana sih cara mengemas paket berisi barang elektronik supaya unit utama, komponen, dan lainnya tetap aman hingga di tangan penerima?

Cara Packing Barang Elektronik yang Aman untuk Dikirim

Berikut ini adalah cara packing barang elektronik supaya tidak ada satu pun bagian yang retak, rusak, dan sebagainya.

Kamu masih pemula dalam bidang ini? Tutorial ini wajib disimak sampai habis!

1. Cek Kondisi dan Kelengkapan Barang

Cara packing tv led untuk dikirim

Source: pexels. Com/nataliya vaitkevich

Sebelum mengirim barang ke pelanggan atau pembeli, kamu wajib memeriksa seluruh kelengkapan barang.

Mulai dari spare part, onderdil, kabel, dan komponen penting dari barang tersebut.

Selain itu, cek juga bahwa tidak ada satu pun kecatatan/kerusakan/keretakan, dan disfungsi pada seluruh bagian dari barang elektronik yang akan kamu kirim.

Sebab, jika hal itu terjadi, maka pembeli akan melalukan retur atau refund yang akan ditanggung kembali oleh kamu sebagai penjual (pengirim).

ADVERTISEMENTS

2. Pisahkan Masing-Masing Komponen

Memisahkan komponen besar, berat, dan kecil akan membuat barang tetap utuh dan mudah dikirim ke pembeli.

Sebaliknya, menjadikan seluruh kelengkapan komponen dalam satu wadah sangat berisiko karena dapat memicu keretakan serta kerusakan dini.

Jadi, cara packing barang yang aman, terutama pada produk elektronik, kamu harus menempatkan masing-masing komponen sesuai tempat penyimpanannya.

Misalnya skrup di dalam kotak kecil atau plastik klip.

Contoh: Kamu ingin mengirim TV LED pada seseorang. Maka, bagian penyangga, remot, dan kelengkapan lain sebaiknya dipisah tetapi masih dalam satu kardus/wadah yang sama.

ADVERTISEMENTS

3. Rapikan Seluruh Komponen Barang

Sebelum dikirim, rapikan dan tata dengan seluruh kelengkapan barang sesuai dengan ukuran, jenis, dan cara men-treat-nya.

Misalnya saja kabel harus digulung sesuai dengan aturan agar tidak ada bagian dalam yang terputus.

Sementara skrup, baut, dan sebagainya dimasukkan dalam wadah yang tertutup agar tidak terpencar atau hilang saat dikirim oleh jasa ekspedisi kirim barang.

ADVERTISEMENTS

4. Siapkan Alat dan Perlengkapan Packing

Bagaimana cara packing barang elektronik

Source: pexels. Com/rodnae productions

Cara packing barang elektronik berikutnya adalah menyiapkan berbagai alat serta perlengkapan yang dibutuhkan.

Sebut saja gunting, lakban, bubble wrap, kayu, solatip, gabus styrofoam untuk melindungi benda elektronik, kardus, plastik, dan sebagainya.

Pastikan tidak ada satu pun alat yang tertinggal supaya proses packing barang lebih cepat dan mudah.

ADVERTISEMENTS

5. Bungkus Barang Pakai Plastik

Sebelum memasukkannya ke dalam kardus atau box utama, kamu harus membungkus barang elektronik pakai plastik cover-nya terlebih dahulu.

Biasanya setiap produk elektronik memiliki plastik bawaan sebagai pelindung utama dari bahan cair, debu, dan sebagainya.

Selain itu, penggunaan plastik juga akan menambah nilai pada produk yang kamu jual.

Ini contoh strategi bisnis yang ampuh untuk meningkatkan kepercayaan pembeli.

6. Lapisi Bubble Wrap

Cara packing barang elektronik yang keenam yakni melapisi produk dengan bubble wrap agar tahan guncangan, benturan, dan tidak pecah saat dikirim.

Balut barang elektronik dengan melilitkan bubble wrap ke seluruh sisi kemudian rekatkan pakai lakban.

7. Isi Kardus dengan Ganjalan

Jika barang elektronik sudah siap, saatnya kamu menambahkan ganjalan protektor untuk melindungi produk kiriman supaya tetap aman dan terlindungi.

Beberapa ganjalan yang bisa digunakan meliputi: styrofoam hard density (gabus packing), kertas cacah, dan sebagainya.

Setelah itu, masukkan barang elektronik, kemudian disusul kelengkapannya, komponen pendukung, dan sebagainya secara perlahan.

Lalu, pastikan seluruh ganjalan mengelilingi produk yang ada di dalam kardus.

8. Tutup dan Segel Kardus

Cara packing barang elektronik dari online shop

Source: pexels. Com/ketut subiyanto

Cara packing barang elektronik kedelapan yakni menutup kardus dengan lakban secara utuh serta menyeluruh.

Periksa bagian atas, bawah, samping kanan, dan kiri untuk memeriksa bahwa tidak ada celah yang akan membuat barang mudah dibobol.

Selanjutnya, lakukan uji kompresi dengan cara menggoyangkan paket untuk memastikan bahwa tidak ada ruang kosong yang membuat paket bergser/goyah/berpindah posisi di dalam kardus/

Artinya paket barang benar-benar stabil dan tidak mungkin akan mudah kena benturan saat berada di dalam armada kurir.

Tahapan berikutnya yakni meraba seluruh kardus untuk memastikan kalau tidak ada bagian yang penyok, cekung, dan tidak simetris.

9. Pilih Jasa Pengiriman

Untuk mengirim barang elektronik, sangat penting memilih jasa pengiriman barang yang terbilang sangat berpengalaman di bidangnya.

Beberapa jasa kurir sehari sampai atau jasa kurir pengiriman barang elektronik antar provinsi yang kerap diandalkan oleh masyarakat antara lain, JNE, Indah Cargo, TIKI, Lion Parcel, dan lain-lain.

Walaupun tampak sepele, tetapi opsi ini masuk dalam tahapan cara packing barang elektronik yang akan menentukan kondisi barang nantinya.

10. Tambah Label Fragile

Jasa pengiriman yang aman untuk kirim barang elektronik

Source: pexels. Com/rodnae productions

Agar barang benar-benar aman, tidak dibanting oleh kurir, serta terproteksi dua kali lipat, kamu wajib memberitahu pihak ekspedisi bahwa paket berupa barang elektronik.

Mengetahui hal tersebut, biasanya jasa kurir yang beroperasi akan memberikan stampel atau label ‘Fragile, Jangan Dibanting Mudah Pecah’.

Tujuan pemberian fragile untuk memperingatkan seluruh pihak yang bekerja di bidang pengiriman agar berhati-hati saat menenteng, meletakkan, dan memperlakukan barang saat dikirim.

11. Gunakan Packing Kayu

Pengiriman barang elektronik memang lebih aman jika menggunakan packing kayu.

Memang sih, akan menambah biaya dari sisi pembeli. Namun, penggunaan packing kayu akan membuat barang terpisah dari paket lain.

Jadi, barang tersebut aman berada di dalam packing kayu dan tidak akan benturan/bergesekan dengan paket lainnya.

Kamu bisa menanyakan biaya packing kayu JNE atau edisi lain yang digunakan sebelum memutuskan pakai layanan ini.

Jangan lupa juga minta persetujuan pembeli ya, apakah mereka mau menggunakan packing kayu atau tidak?

Nah, itulah cara packing barang elektronik supaya paket aman sampai ke pembeli dan toko kamu bisa dapat review positif dari mereka.

FAQ

Apakah cargo aman untuk elektronik?

Pengiriman cargo memang direkomendasikan untuk peralatan elektronik yang bermuatan cukup besar. Seperti kulkas, TV, oven, dan sebagainya.

Packing HP pakai apa?

Packing HP bisa langsung dari kardus bawaannya, kemudian ditambah menggunakan bubble wrap.

Kesimpulan

Dengan memperhatikan sebelas cara packing barang elektronik di atas, kamu bisa mengurangi risiko kerusakan paket saat pengiriman.

Setiap pengiriman produk harus disesuaikan dengan jenis, ukuran, dan tawarkan proteksi lebih pada pelanggan ya.


Jangan lupa untuk berkomentar dan beri kami masukan melalui media sosial Pintarjualan di Instagram atau Tips Pintar Jualan on Facebook agar terus berkembang, sehingga mampu menyuguhkan artikel berkualitas sesuai kebutuhan readers. Yuk, baca artikel menarik lainnya di Pintarjualan.id seputar ekpedisi khususnya Shopee Express Standard dan Instant dari Anisa Juniardy. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi operation@tonjoo.id.


Sumber: Tulisan di atas merupakan hasil pengamatan dan riset Tim Pintar Jualan guna menghasilkan artikel yang insightful bagi pembaca.

Bagikan ke:
Diarsipkan di bawah:
Anisa
Ditulis oleh

Anisa

Seorang Content Writer SEO dan Content Creator yang suka belajar hal-hal baru, terutama tentang transformasi dunia digital agar bermanfaat dan memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang relevan saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *