Cara Packing Barang Aman & Tidak Rusak Agar Selamat Sampai Tujuan

Ifan Prasya 02 Des 2022 4 Menit 0

Sebagai seller, memahami bagaimana cara packing barang agar aman dan tidak rusak ialah kewajiban. Supaya produk yang dikirim bisa sampai rumah pembeli dengan selamat.

Mungkin saja, ada seller yang belum mengerti betul bagaimana caranya. Jika kamu masih baru berjualan, wajar saja jika belum mengetahui cara packing dengan aman. Karenanya, tulisan ini akan memberikan insights seputar:

  • Jenis barang dan kemasan yang cocok dan sesuai standar pengiriman,
  • Langkah-langkah mengemas barang dengan aman tanpa takut rusak.

Sebelum melanjutkan, ketuk tombol Bookmark (⭐) di pojok kanan atas browser untuk menyimpan postingan ini. Jika sudah, mari kita mulai dari yang paling mudah: mengenal jenis barang & kemasannya.

 

Mengenal Jenis-jenis Bahan Kemasan Barang

Jangan terburu-buru masuk ke bagian cara, coba kita kenalan dulu sama jenis-jenis bahan yang digunakan untuk mengemas barang. Baik barang yang ringan seperti kertas, atau bahan dengan perlakuan khusus (mudah pecah).

Packaging barang

1. Kardus

Bahan ini sering dipilih untuk menampung barang dengan beragam varian ukuran. Mulai dari ukuran mini (<20 cm) hingga ukuran jumbo (>100 cm).

Lebih cocok untuk digunakan sebagai kemasan tersier. Maksudnya, kemasan paling luar yang isinya ada beberapa barang. Teksturnya lebih kuat dan mudah untuk dikustomisasi ukurannya.

2. Kertas

Kertas ini masih bisa dibagi-bagi lagi menjadi beberapa bahan: kertas polos dan kertas koran.

Namun, bahan yang familiar dan banyak digunakan seller untuk packing barang ringan adalah kertas samson. Bisa dipesan sesuai dengan permintaan, baik dari ukuran maupun ketebalannya.

3. Kayu

Packaging kayu sangat cocok untuk barang-barang yang butuh perlakuan khusus: mudah pecah belah. Seperti gadget/elektronik, kaca, perhiasan, dan lainnya.

Mirip seperti kardus, bahan kayu juga seringnya dipakai untuk kemasan tersier. Setelah barang dikemas dengan aman menggunakan bubble wrap, plastik, lalu kardus; barulah dilapisi dengan kayu agar lebih kokoh.

4. Plastik

Bahan plastik ini macam-macam kegunaannya. Ada yang dipakai untuk kemasan primer (misal. standing pouch), ada pula untuk kemasan sekunder (agar lebih rapi).

Jenis plastik yang sering dipakai seller untuk membungkus paket adalah plastik polymailer. Biasanya, para seller sering menyebutnya dengan istilah plastik olshop.

5. Bubble Wrap

Bubble wrap digunakan sebagai kemasan sekunder, yakni tambahan untuk melindungi barang yang mudah pecah. Hampir mirip dengan kegunaan bahan kayu, namun seringnya dipakai pada lapisan kedua.

Secara teknis, bubble wrap akan meredam barang di dalamnya dari goncangan ataupun benturan yang terjadi saat proses pengiriman.

6. Styrofoam

Styrofoam disebut juga bahan plastik busa. Biasanya berwarna putih dan teksturnya sedikit kaku. Sangat cocok untuk mengemas bahan praktis seperti makanan.

Karena ketahanannya yang cukup rentan, styrofoam sangat jarang digunakan untuk pengiriman jarak jauh. Cukup dalam kota, seperti pengiriman GoSend atau Grab Express.

Cara Packing Barang Agar Aman & Tidak Rusak

Setelah mengenal beberapa jenis bahan kemasan, sekarang mari kita lanjut dengan langkah-langkah untuk mengemas barang. Mulai dari memproses pesanan, menyiapkan barang, hingga pengantaran.

1. Identitas Pengirim, Penerima, Isi Barang

Langkah pertama, sebelum menyiapkan semuanya, kita perlu mencatat beberapa hal berikut:

  • Identitas pengirim
    • Nama lengkap / nama olshop
    • Alamat lengkap (hingga RT / RW)
    • Nomor ponsel yang aktif
  • Identitas penerima
    • Nama lengkap
    • Alamat lengkap (hingga RT / RW)
    • Nomor ponsel yang aktif
  • Keterangan isi barang
    • Berat (kg)
    • Jumlah (pcs)
    • Bahan

Sebagai catatan saja, khusus untuk keterangan isi barang, kamu boleh-boleh saja menghilangkannya. Namun akan lebih bagus jika dicantumkan keterangannya.

Supaya nantinya, jika terjadi kerusakan / hilang, proses klaim garansi bisa cepat karena sudah teridentifikasi isi barangnya dengan baik dan jelas.

Selain mencatat secara manual, kini mencetak label resi dan alamat juga bisa dilakukan secara otomatis. Fitur cetak resi otomatis yang disediakan Shopee dan marketplace lainnya bisa membantumu untuk mencetak label dengan mudah.

Selain itu, ada juga aplikasi pihak ketiga untuk mencetak label resi dengan cepat. Jadi, ketika kamu mendapatkan banyak pesanan, tidak perlu menuliskan alamat dan resi satu per satu. Gak ibet lagi, deh.

2. Kenali Karakteristik Barang Sebelum Dikemas

Masih belum masuk ke proses pengemasan juga, sebaiknya benar-benar kenali karakteristik barangnya terlebih dulu.

Laman: 1 2

Bagikan ke:
Ifan Prasya
Ditulis oleh

Ifan Prasya

Terampil dalam meracik strategi SEO Content Marketing untuk bisnis yang mampu meningkatkan angka penjualan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *