Mungkin kamu bertanya-tanya, sebenarnya bagaimana sih cara bisnis orang China dan apa saja rahasia sukses mereka ketika berdagang?
Meskipun banyak tips dan rahasia yang diungkap ke publik oleh sebagian orang, tetapi ternyata setiap keluarga atau individu tetap punya caranya masing-masing lho!
Sebab, tidak bisa memungkiri bahwa privilege cukup menentukan seseorang untuk memulai usaha, terutama bisnis online yang dianggap paling laris serta menjanjikan saat ini.
Untuk menyelami lebih dalam mengenai kunci kesuksesan para pebisnis dari kalangan etnis China, mari simak pemaparan di bawah ini!
- 1. Perkembangan Ekonomi dan Bisnis China
- 2. Tumbuhnya Perekonomian dan Bisnis China
- 3. Contoh Bisnis yang Berkembang di China
- 4. Rahasia Sukses Orang China dalam Berdagang yang Bisa Ditiru Pebisnis Indonesia
- 4.1. Ambisius dan Mandiri
- 4.2. Kerja Keras dan Pengorbanan
- 4.3. Penting Mempertahankan Harga dan Pelayanan di Sektor Tertentu
- 4.4. Menjual Harga Murah (Industri Retail)
- 4.5. Variasi Barang Lebih Banyak
- 4.6. Mengutamakan Landasan Kepercayaan antar Mitra Bisnis
- 4.7. Memahami Budaya dan Gaya Hidup Negara Lain
- 4.8. Disiplin dalam Mengelola Keuangan
- 4.9. Memperluas Jaringan
- 4.10. Terapkan Prinsip Pengorbanan Ekonomi
- Kesimpulan
1. Perkembangan Ekonomi dan Bisnis China
China dulunya negara yang kumuh dan miskin. Bahkan usai kemerdekaan tahun 1949, China masih tertutup dari luar. Sebab, presiden saat itu, yaitu Mao Zedong, tidak menginginkan kapitalisme tumbuh di negaranya, sehingga beliau menutup akses bagi para investor yang akan masuk.
Perubahan terjadi saat Deng Xiaoping menggantikan posisi Mao Zedang. Di bawah pemerintahannya, Para investor dan ratusan pebisnis dari luar negeri menaruh minat besar untuk berinvestasi di Tiongkok. Sampai pada akhirnya perekonomian Tiongkok perlahan-lahan mulai menanjak hingga rata-rata 10% per tahun.
Selain di bidang ekonomi, Tiongkok juga memiliki program khusus di bidang pendidikan dengan menyekolahkan serta memberikan dukungan bagi anak-anak yang bersekolah di luar negeri, khususnya negara maju. Dengan begitu, ketika mereka kembali ke China, maka bisa membantu membangun negaranya.
Deng Xiaoping punya pemikiran bahwa daripada mengadu persaingan antara komunisme (ideologi politik China) dengan kapitalisme, sebaiknya bersinergi atau membentuk hubungan kerja sama yang saling menguntungkan layaknya simbiosis mutualisme.
Adanya sinergi dalam memperoleh manfaat serta keuntungan, diharapkan mampu berdampak positif terhadap negara. Ternyata cara tersebut tercatat sebagai strategi jitu bagi China yang menjadi pesaing berat bagi Amerika, Jepang, dan negara maju lainnya.
2. Tumbuhnya Perekonomian dan Bisnis China
Dari zaman Presiden Deng Xiaoping, ekonomi China pun tumbuh pesat. Bahkan China yang dulunya tertutup akan suatu perubahan, menjelma menjadi negara dengan kekuatan teknologi yang menyaingi Jepang.Â
China bahkan sempat menggeser kedudukan Jepang sebagai negara dengan perekonomian terkuat. Hal ini disebabkan oleh munculnya berbagai industri atau perusahaan di China yang menyokong PDB negara hingga 38.3 persen.
Pada 2023, Statista merilis bahwa sektor pertanian di China memberikan kontribusi 7,1% terhadap PDB Tiongkok, 38.3% dari industri dan 54.6% dari sektor Jasa.
Jadi, sektor Industri dan Jasa bisa dibilang menyokong perekonomian China dari waktu ke waktu. Lalu bagaimana cara bisnis orang China dan apa rahasia mereka?
ADVERTISEMENTS
3. Contoh Bisnis yang Berkembang di China
Sebagai contoh, perusahaan yang berkembang pesat di China adalah Alibaba dan Tencent. Alibaba merupakan salah satu yang tersukses karena pada awalnya bisnis ini fokus pada bidang B2B (Business to Business).
kemudian berkembang dengan meluncurkan platform belanja online (e-commerce seperti Taobao dan Tmall), disusul dengan menjadi perusahaan yang menyediakan beragam layanan, seperti internet, AI, metode pembayaran, cloud, dan lain-lain.
Alibaba sukses dengan kapitalisasinya yang mencapai $352 miliar dengan 2 juta pedagang pada tahun 2018. Kemudian pada Januari 2023, perusahaan yang didirikan oleh Jack Ma ini mampu melakukan kapitalisasi pasar senilai US$ 299,56 miliar atau Rp4.596 triliun (kurs Rp15,336/dolar AS).
Baca Juga
Walaupun jika dibandingkan dengan Amazon masih menduduki peringkat kedua, tetapi Alibaba Group Holding Limited masih mengukuhkan sebagai perusahaan teknologi multinasional terbesar di China.
Apalagi sekarang marak sekali pelaku usaha di berbagai negara memilih berdagang dengan sistem dropship barang dari China untuk mendapat keuntungan yang lebih besar.
So, kalau kamu pernah belanja online di Alibaba, pastinya tidak akan kaget mengapa marketplace ini sangat terkenal. Bukan hanya di China tetapi juga di luar negeri seperti Amerika, Canada, Australia, Swiss, Yaman, dan beberapa negara di Eropa, Asia, dan Afrika lainnya.
ADVERTISEMENTS
4. Rahasia Sukses Orang China dalam Berdagang yang Bisa Ditiru Pebisnis Indonesia
Kalau kamu penasaran dengan kesuksesan berdagang orang China hingga mampu membuka cabang usaha berbagai tempat, coba baca beberapa tips di bawah ini!
Berikut cara bisnis orang China dan rahasia sukses mereka dalam berdagang:
ADVERTISEMENTS
4.1. Ambisius dan Mandiri
Menurut Greeven, faktor penentu suksesnya bisnis para pengusaha asal Tiongkok dipengaruhi oleh tingginya permintaan secara digital, landscape bisnis, dan ambisi kuat dari para investor.
Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa China sangat konsisten dalam melindungi pertumbuhan bisnis dalam negeri mereka sendiri dengan memblokir akses dari berbagai perusahaan raksasa di dunia seperti Google, Amazon, metode pembayaran buatan AS, dan sebagainya.
Alih-alih menggunakan produk dari negara lain, China melihatnya sebagai sebuah peluang bisnis yang tinggi. Oleh karena itu, mereka memilih untuk memproduksinya sendiri, seperti:
- Mesin Pencarian mereka meluncurkan Baidu;
- Marketplace seperti Alibaba, Taobao, AliExpress, Tmall, Banggood, 1688, dll;
- E-Wallet yang digunakan merupakan buatan dalam negeri seperti WeChat Pay, AliPay, Baidu Wallet, Meituan-Dianping, dll;
- Industri hiburan dan teknologi dipegang oleh Tencent dan beberapa rumah produksi lainnya yang juga berkompeten.
ADVERTISEMENTS
4.2. Kerja Keras dan Pengorbanan
Hampir seluruh pebisnis di Tiongkok adalah para pekerja keras yang menginvestasikan waktu dan uangnya untuk membangun bisnis.
Menurut SKNVibes yang melakukan observasi dan eksplorasi mendalam menemukan bahwa kehidupan bisnis masyarakat China bertumpu pada kerja keras dan pengorbanan aset yang dimiliki oleh para pengusaha.
Ini artinya para pelaku usaha benar-benar totalitas dalam mendirikan, mengembangkan, serta melakukan tahapan inovasi ke dalam bisnis mereka.
Seperti halnya kisah Kevin Zhang yang harus kehilangan uang atau sumber daya termasuk aset saat mendirikan bisnis Restoran miliknya. Namun, Zhang tetap optimis dan tak pernah menyerah.
Baginya kehilangan uang dalam bisnis sudah menjadi risiko. Makin besar risiko yang diambil, makin besar pula kesempatan untuk dioptimalkan. Dalam sehari, Zhang bekerja selama 18 jam, yang berarti dirinya memiliki waktu istirahat selama 6 jam (jam istirahat normal untuk orang dewasa).
Jam tidur yang teratur sangat mempengaruhi produktivitas seseorang dalam bekerja. Mereka lebih fokus, tidak mudah mengantuk, dan tetap aktif.
Oleh karena itu, jika waktu istirahat datang, sebaiknya digunakan untuk tidur atau memulihkan energi ketimbang membuang waktu scroll internet terlalu lama tanpa tujuan yang jelas.
Kamu pun bisa menggunakan aplikasi manajemen waktu untuk menjaga produktivitas dan aktivitas bekerja, beristirahat, dan kegiatan lainnya.
4.3. Penting Mempertahankan Harga dan...