2 â Kualitas produk lebih terjamin
Karena semua prosesnya kamu lakukan sendiri, mulai dari mencari bahan, proses produksi, penyimpanan, pengemasan hingga distribusi; maka kamu juga bisa memantau dan menentukan kualitasnya.
Hal ini juga berpengaruh pada harga yang akan ditetapkan. Jika kualitasnya top markotop, maka harganya pun akan mengikuti.
3 â Lebih mudah membangun brand
Jelas, ya. Karena semuanya serba ditentukan oleh supplier itu sendiri. Baik dari nama produk, desain kemasan, sampai gaya komunikasi saat melakukan pemasaran.
Dengan begitu, brand kamu akan lebih dikenal dan diingat oleh pelanggan, dibanding mereka yang berjualan barang yang sama (dropshipper / reseller). Jika sudah begitu, retensi pembelian (repeat order) akan mudah terjadi.
Kekurangan Supplier
Walaupun memiliki banyak keuntungan, menjadi supplier juga tidak terlepas dari kekurangan seeperti di bawah.
1 â Modal awal relatif lebih besar dibanding reseller
Hal ini tidak bisa disangkal, karena memang butuh modal yang lumayan. Jika produksi sendiri, kamu membutuhkan alat produksi, belanja bahan, aneka kemasan, bahkan sampai biaya distribusi dan pemasaran.
Namun untuk skala produsen UMKM, hal ini tak perlu dikhawatirkan. Rentang modal yang dibutuhkan juga bisa kok dimulai dari angka Rp1-2 jutaan.
2 â Risiko barang tidak laku lebih tinggi
Berbeda dengan menjual barang milik orang lain, menjadi produsen juga punya tantangan tersendiri. Kamu harus mampu menanggung risiko jika ternyata produk yang dijual tidak laku.
Nah, pada fase ini, dibutuhkan kemampuan seller untuk menganalisis, kenapa barangnya tidak laku. Apakah karena kualitas produk, kalah saing, atau justru cara pemasaran yang keliru?
Baca Juga
3 â Proses perencanaan hingga pemasaran cukup panjang
Selain risiko rugi, tantangan lainnya adalah perjalanan yang lumayan panjang. Mulai dari mencari ide bisnis, membuat business plan, mulai produksi barang, membangun reputasi, hingga mengumpulkan calon pelanggan.
Semua ini jika tidak ditelateni, akan susah untuk mencapai “garis finish”. Karena itu, dibutuhkan mental pebisnis yang sangat mendasar: pantang menyerah, pasti ada jalan. (Bukan iklan lho ya 😀 )
Contoh Supplier Barang
1 â Agradaya
2 â Naruna
ADVERTISEMENTS
Rangkuman
Dropshipper, reseller, supplier, merupakan model bisnis. Sebenarnya juga masih ada 1 lagi: distributor/agen.
Namun untuk sekarang, ketiga role tersebut sudah cukup membantu untuk menjadi bahan awal belajar memulai usaha online. Jika diurutkan, alangkah baiknya jika pemula mulai dari:
- Dropshipper (belajar promosi barang)
- Reseller (belajar mengelola produk)
- Supplier (membangun brand sendiri)
Tetapi kembali pada kamu, melihat kelebihan dan kekurangan yang sudah dijelaskan, beserta contoh yang bisa kamu pelajari juga; silakan putuskan sendiri. Untuk tau lebih lanjut tentang cara memulai, baca selengkapnya di Cara Memulai Bisnis Online.
Sampai di sini cukup paham, ya?
Jika ada yang masih belum jelas, sampaikan saja lewat kolom komentar. Kami akan senantiasa bantu kamu untuk belajar. Semoga membantu 🙂