Apa itu Dropship? 8 Cara Menjadi Dropshipper yang Sukses untuk Pemula

Ifan Prasya 26 Agu 2022 6 Menit 0

Ketika baru merencanakan bisnis online, tidak sedikit yang mencari cara menjadi dropshipper. Wajar saja jika pemula bertanya tentang “Bagaimana cara menjadi dropshipper?

Orang yang baru memulai bisnis seringkali merasa bingung mau mulai dari mana. Tapi tidak perlu khawatir,dalam tulisan ini, kami telah merangkum dari berbagai sumber dan pengalaman, perihal:

  • Apa itu dropship? Bagaimana cara kerjanya?
  • Apa bedanya dengan reseller? Lebih untung mana?
  • Cara untuk menjadi dropshipper yang sukses

Kalau kamu ingin belajar mendapatkan uang tanpa modal lewat bisnis dropship, baca artikel ini sampai habis untuk mengetahui keseluruhan informasi. Dari sini, kamu bisa mengetahui bagaimana menjadi dropshipper pemula. Mari kita mulai.

 

Apa itu Dropship dan Cara Kerjanya?

Sebelum membahas bagaimana cara menjadi dropshipper di Shopee, simak dulu penjabaran mengenai definisi dropship.

[su_quote]Dropship artinya (1) kamu mempromosikan barang milik supplier, (2) jika ada order, tinggal kamu teruskan kepada supplier, dan (3) biarkan supplier mengirim barang tersebut kepada pembeli.[/su_quote]

Sederhana, bukan? Supaya lebih jelas, coba lihat ilustrasi berikut ini:

Apa itu dropship, cara kerja dropship

Cara kerja dropship (c) toiletbisnis. Com

Dari transaksi tersebut, kamu bisa langsung mendapat untung (profit) per barang yang berhasil dijual. Besaran profit bisa macam-macam, tergantung kesepakatan antara kamu dan supplier.

Kelebihan Dropship

Berikut keuntungan yang bisa kamu dapat saat memulai bisnis dropship:

1 — Mudah untuk dijalankan

Bisnis ini sangat mudah untuk dimulai, bahkan bagi pemula sekalipun. Petunjuknya bisa didapat dengan mudah (nanti juga akan kami sertakan). Modal awalnya hanyalah internet dan kemampuan untuk menjual.

2 — Minim risiko kerugian

Bisnis ini juga sangat minim risiko kerugian. Kamu bahkan tidak perlu keluar modal di awal (kecuali jika kamu mendaftar program berbayar yang diadakan oleh supplier).

3 — Tidak perlu stok barang

Modal kamu hanyalah membuka toko dengan menyertakan foto produk dan deskripsi lengkap dari supplier. Tidak perlu memikirkan stok barang tinggal berapa, mana yang belum laku, dan hal memusingkan lainnya.

4 — Mudah untuk dikembangkan

Jika profit yang kamu dapat sudah cukup stabil, kamu bisa mengembangkan brand dropship menjadi lebih OK. Bahkan, kamu juga bisa membuat produk sendiri nantinya.

Kekurangan Dropship

Di balik keuntungannya, ada kekurangan yang harus disiasati saat menjalankan usaha dropship:

1 — Margin keuntungan relatif kecil

Mau tidak mau, jika kamu ingin menghasilkan untung yang relatif besar, kamu harus menjual banyak produk. Karena pada umumnya, margin profit untuk 1 produk biasanya berkisar 15-20% dari harga asli.

2 — Tidak bisa mengatur kualitas barang

Karena semuanya berada di tangan supplier, artinya kamu tidak bisa mengatur bagaimana barang tersebut diproduksi dan dikemas. Namun bisa disiasati dengan cara kamu beli produk supplier dulu untuk mengecek kualitasnya.

3 — Tidak bisa mengatur stok barang

Kamu sangat bergantung pada ketersediaan stok barang yang ada di gudang supplier. Artinya, kamu harus update secara berkala untuk bisa mengganti status stok yang tersedia atau sold out.

4 — Adanya resi otomatis di marketplace

Fitur resi otomatis yang akhir-akhir ini booming, membuat dropshipper merasa kebingungan. Namun kami sudah mendapat beberapa solusinya, nanti akan kami berikan referensi ke artikel terkait.

Bedanya Reseller dan Dropshipper

Melihat kelebihan dan kekurangan dari usaha dropship tadi, sebenarnya kita sudah bisa mendapat gambaran tentang reseller vs dropshipper.

Keduanya hanya berbeda pada sistem, dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Supaya lebih mudah dipahami, coba lihat tabel perbedaan berikut ini:

DropshipperReseller
[su_list icon=”icon: check” icon_color=”#00d80e”]
  • Modal awal relatif kecil.
  • Tidak perlu stok barang dulu.

[/su_list]

[su_list icon=”icon: remove” icon_color=”#d80006″]

  • Margin keuntungan relatif kecil.
  • Tidak bisa atur stok dan kualitas produk.

[/su_list]

[su_list icon=”icon: check” icon_color=”#00d80e”]
  • Margin keuntungan lebih besar.
  • Bisa dikemas ulang dengan brand sendiri.

[/su_list]

[su_list icon=”icon: remove” icon_color=”#d80006″]

  • Modal awal relatif lebih besar.
  • Ada risiko stok produk tidak laku.

[/su_list]

Umumnya, sebelum menjadi reseller, para pebisnis memulainya dengan menjadi dropshipper terlebih dulu.

Dengan pertimbangan modal yang kecil, cocok dijalankan tanpa risiko kerugian, bisa menjadi sampingan saat kamu fokus ke pekerjaan utama. Dropship ini semacam “batu loncatan” untuk bisnis online yang lebih besar.

Lalu, bagaimana cara memulai usaha dropship? Lanjutkan membaca..

Bagaimana Cara Menjadi Dropshipper

Sebelum memulainya, penting untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi dropshipper.

Tanpa strategi yang bagus, sulit untuk bisa menjadi dropshipper yang sukses mendapatkan orderan pertama hingga berkembang pesat. Tidak cukup mencari supplier, tapi juga harus mencari pasar.

Bagaimana caranya? Berikut langkah-langkahnya:

1 — Pilih Niche yang Potensial

Niche berarti kategori. Misalkan, ada produk tanaman hias, media tanam, pot lukis, pupuk organik, hingga alat perkebunan. Maka, produk-produk ini masuk ke dalam niche rumah dan taman.

Ada 2 kriteria niche yang bagus untuk bisnis: (1) potensi bisnisnya OK; (2) kamu menguasai bidangnya.

Untuk tau supaya potensi bisnisnya bagus, cara paling simpel adalah menggunakan Google Trends. Caranya?

  1. Buka laman berikut → trends.google.co.id
  2. Ketik kategori barang yang kamu rasa sesuai. Dalam contoh, kami memilih “tanaman hias”. Jika sudah, klik icon “Cari”.
  3. Google akan menampilkan grafik permintaan pasar untuk kategori yang kamu tulis. Untuk kategori “tanaman hias”, hasilnya berikut ini:
    Mencari niche produk untuk dropship, niche tanaman hias
  4. Selesai. Secara garis besar, hal ini menunjukkan kalau tren tanaman hias makin meningkat akhir-akhir ini.

2 — Riset Pasar dan Kompetitor

Setelah menemukan niche yang kriterianya bagus, tugas kamu selanjutnya adalah mencari tau bagaimana tingkat persaingan untuk produk tersebut.

Namun yang lebih penting adalah, mengetahui apakah produk yang kamu pilih benar-benar dibutuhkan oleh pasar.

Caranya cukup sederhana:

  1. Buka marketplace Shopee.
  2. Ketik niche yang kamu incar pada kolom pencarian.
  3. Perhatikan jumlah produk terjual. Jika >1.000, produk tersebut bisa dibilang cukup tinggi peminatnya.

Berikut hasil yang kami dapat saat mencari niche “tanaman hias”.

Riset pasar untuk niche tanaman hias

3 — Cari Supplier yang Bagus

Setelah kamu yakin dengan hasil analisis pasar sederhana tadi, kini saatnya untuk mencari supplier.

Kalau bisa, supplier tersebut merupakan tangan pertama (produsen yang memang fokus produksi barang pada jumlah besar).

Sebelum mencari supplier, kamu harus menentukan kriterianya terlebih dulu. Kriteria ini digunakan untuk memilih supplier mana yang cocok untuk diajak kerja sama.

Apa saja kriterianya?

  1. Alamat jelas dan mudah dihubungi.
  2. Review pelanggan di marketplace +4/5.
  3. Selalu aktif untuk update stok produk.
  4. Ada opsi untuk retur atau menukar produk.
  5. Respon chat konsumen cepat (hitungan menit).

Kriteria tersebut bisa dilihat saat kamu mengunjungi halaman toko di marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, atau Lazada.

Lalu, bagaimana cara mencari supplier tangan pertama? Ada beberapa opsi, di antaranya:

  1. Kunjungi produsen di daerah kamu, tanyakan langsung apakah bisa dropship. (Offline)
  2. Rutin berkunjung ke festival UMKM di kota-kota besar. (Offline)
  3. Cari di Google dengan kata kunci “supplier + produk” atau “dropship + niche kamu”. (Online)
  4. Cari di marketplace Shopee / Tokopedia / Bukalapak / Lazada dan tanyakan lewat chat. (Online)

Nah, beberapa supplier yang bagus pernah kami rekomendasikan di artikel berikut: 10 Rekomendasi Supplier Murah Untuk Dropshipper Marketplace 2022 – Pintarjualan.id

Sebagai pelengkap, coba tonton video dari praktisi bisnis dan dropship, Rico Huang, berikut ini:

Selain mencari supplier pertama, tidak sedikit yang menggunakan marketplace untuk mencari jualan orang lain untuk dijual lagi secara dropship.

Di marketplace, kamu bisa memantau demand barang tersebut sekaligus mencari penjual yang sekiranya bisa menguntungkan jika dijual kembali dengan sistem dropship.

Bagaimana cara menjadi dropshipper di Shopee? Kami pernah mengulas cara dropship dari berbagai marketplace.

Setelah mengetahui cara dropship dari marketplace Shopee, ada juga yang menanyakan Apakah perlu izin untuk dropship?

Memang, untuk dropship dari marketplace tidak harus mendapatkan izin, karena alamat pembeli bisa dimasukkan langsung tanpa penjual asli tahu kalau itu dropship. Tetapi terkadang kita perlu juga memberi tahu customer service kalau alamat yang dimasukkan perrlu diganti.

4 — Buka Toko di Marketplace

Setelah berhasil menemukan supplier dropship dengan harga murah dan bagus kualitasnya, langsung saja kamu buka toko di marketplace.

Saran kami, fokus pada 1-2 marketplace terlebih dulu. Supaya memudahkan kamu untuk mengelola toko dan membalas setiap chat dari pembeli.

Sebagai contoh, jika kamu memilih marketplace Shopee, maka berikut ini cara membuka toko di Shopee:

  1. Buka aplikasi Shopee.
  2. Klik menu Saya > Daftar.
  3. Isikan nomor HP yang aktif untuk verifikasi kode.
  4. Cek SMS masuk, copy dan paste ke kolom kode di aplikasi Shopee. Klik Lanjut.
  5. Isikan username toko dan password. Klik Lanjut.
  6. Selesai.

Setelah itu, kamu tinggal melengkapi nama toko, deskripsi, dan banner. Oh iya, ada beberapa tips untuk mengelola marketplace:

[su_list icon=”icon: check” icon_color=”#00d80e”]
  • Manfaatkan program Gratis Ongkir.
  • Optimalkan fitur Naikkan Produk.
  • Pasang harga tinggi, lalu beri diskon.
[/su_list]

5 — Percantik Foto Produk

Karena kamu berjualan di marketplace, maka ada hambatan yang akan dihadapi, di antaranya:

[su_list icon=”icon: remove” icon_color=”#d80006″]
  • Barang yang dijual relatif sama/mirip
  • Sering terjadi perang harga antarpenjual
  • Sulit untuk membangun brand yang diingat
[/su_list]

Namun jangan khawatir, karena hal itu bisa diatasi. Salah satu caranya adalah, mempercantik foto produk supaya terlihat lebih menonjol dibanding para pesaing.

Misalkan, kami coba mencari produk yang umum di Shopee, yakni racun tikus. Dan berikut hasil pencariannya:

Produk racun tikus di shopee

Coba perhatikan kotak yang kami beri highlight warna merah. Dibanding yang lain, foto produk tersebut jauh lebih menarik, bukan?

Dan jika lihat lebih jauh, dalam gambar tersebut terurai cerita yang sangat runut dan memikat. Lihat gambar di bawah.

Foto produk unik di shopee

6 — Tulis Caption yang Komplit

Setelah berhasil menarik perhatian lewat foto produk, giliran kamu untuk memperbagus caption atau deskripsi produk.

Untuk membuatnya, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

  • Buat headline yang ringkas dan padat. Rumusnya → “Merk + Nama Produk + Spesifikasi / Ukuran“. Contoh → “RAMTUS Racun Perangkap Tikus Paling Mematikan | 50 Gram
  • Lengkapi deskripsi dengan aspek berikut:
    • Kegunaan produk
    • Spesifikasi produk
    • Cara penggunaan
    • Opsi retur barang
    • Garansi

7 — Promosi Barang via Iklan

Untuk menjangkau calon pembeli, tidak cukup jika hanya mengandalkan upload produk dan membiarkannya.

Langkah yang sebaiknya kamu ambil adalah promosi menggunakan iklan berbayar. Platform yang paling efektif adalah Facebook Ads. Kamu bisa dengarkan penjelasan dari praktisi pemasaran digital, Rianto Astono, berikut ini:

8 — Selalu Ramah & Fast Response

Yaps, hal ini sudah pasti harus dilakukan oleh setiap seller. Bersikap ramah, membalas pesan dengan cepat, dan selalu membimbing calon pembeli untuk tau seluk beluk produknya.

Saat menerima respon positif, kamu cukup mengapresiasi mereka dengan memberi ucapan terima kasih. Namun jika sebaliknya, saat pelanggan mengajukan komplain, apa yang harus dilakukan?

Saran kami, coba lakukan tips berikut:

[su_list icon=”icon: check” icon_color=”#00d80e”]
  • Dengarkan keluhan mereka dengan empati dan perasaan kalem.
  • Cari tau motivasi mereka memberikan komplain.
  • Tawarkan solusi, bukan malah membela diri.
  • Pakai gaya percakapan yang biasa saja, tidak terlalu kaku/formal.
  • Follow up tentang masalah yang mereka hadapi.
  • Jika sudah selesai, minta review positif.
[/su_list]

Prospek Bisnis Dropship di 2022

Sebagai penutup, kami coba merangkumnya ke dalam sebuah pertanyaan, “Apakah usaha dropship masih menjanjikan untuk ditekuni di tahun 2022?

Jawab kami, masih. Prospek saat menjalankan usaha dropship masih sangat tinggi. Karena pada dasarnya, dropship hanyalah model distribusi. Semua bisnis bisa berjalan, asal ada permintaan dan penawaran.

Kamu bisa simak penjelasan lengkap dari praktisi bisnis, Denny Santoso, tentang cara sukses bisnis dropship berikut ini:

Akhir Kata

Untuk pemula yang ingin mulai usaha online, dropship bisa menjadi salah satu jalan. Kita sudah bahas sama-sama tentang kelebihan dropship yang tanpa modal (relatif kecil) dan bisa dikerjakan oleh siapapun.

Mungkin itu dulu dari kami mengenai cara menjadi dropshipper. Untuk tau lebih banyak alternatif, kunjungi laman Cara Memulai Bisnis Online dari Nol.

Kalau ada hal yang belum jelas, tanyakan saja lewat kolom komentar. Sebisa mungkin akan kami jawab. Akhir kata, semoga membantu ya 🙂

Bagikan ke:
Diarsipkan di bawah:
Ifan Prasya
Ditulis oleh

Ifan Prasya

Terampil dalam meracik strategi SEO Content Marketing untuk bisnis yang mampu meningkatkan angka penjualan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *