Kelinci Budidaya
Usaha budidaya kelinci juga tak kalah diminati. Permintaan daging makin meningkat seiring kuliner kelinci yang diburu konsumen.
Ada salah satu pelaku usaha budidaya kelinci dari Batang, Aditya Prasetyo, seperti yang dikutip dari Tribunnews.
Sayangnya untuk analisis usaha kelinci daging dari Adit, kami belum mendapatkan data omzet dan profit per bulan, hanya saja untuk harganya antara lain:
- Harga per Kg: Rp40.000
- Harga per ekor: Rp25.000 – Rp650.000 (targantung jenis dan bobot kelinci)
- Biasanya, 1 ekor indukan kelinci bisa menghasilkan 8-10 ekor anakan setiap 3-4 bulannya
Ada 2 jenis kelinci yang ada di pasaran saat ini: (1) kelinci hias, (2) kelinci budidaya.
Kali ini, kita akan bahas untuk poin yang kedua. Jenis kelinci budidaya juga masih dibedakan menjadi:
- Kelinci pedaging
- Kelinci penghasil kulit
- Kelinci penghasil bulu
Permintaan daging kelinci makin hari kian meningkat, namun tidak diiringi dengan ketersediaan stok. Nah, ini bisa menjadi peluang usaha ternak yang cukup potensial.
Memulainya pun tidak cukup sulit, meliputi:
- Memilih jenis kelinci budidaya, apakah pedaging, penghasil kulit atau bulu.
- Memilih indukan yang unggul baik kelinci jantan maupun betina.
- Memberi pakan rutin meliputi air minum, jerami, sayuran segar.
- Mengawinkan kelinci setelah dirawat selama kurang lebih 6 bulan.
- Memanen hasil ternakan kelinci.
Untuk referensi lain seputar ternak kelinci, Anda bisa simak video singkat berikut ini:
Baca Juga
Budidaya Lele
Siapa yang sering makan di warung pecel lele? Bahkan jika diamati, tiap pinggir jalan kota hingga desa, begitu banyak warung yang menjajakan menu ini.
Tak ayal jika permintaan yang terus berdatangan cukup sulit dipenuhi. Mengingat tidak semua peternak lele selalu menyediakan stok yang konstan.
Ada salah satu kisah unik yang kami kutip dari Otomania.com berikut ini:
Dari bisnis milik Bripda Heidi tersebut, kami dapat melakukan analisis usaha sederhana seperti ini:
- Modal awal:
– Kolam 1 petak diameter ukuran 3 meter
– Benih lele sebanyak 6.000 bibit - Omzet awal: Rp6.500.000
- Modal berjalan:
– 20 kolam petak - Hasil panen: 1 ton lele setiap bulan
- Profit bersih: Rp15.500.000
Jika Anda tertarik mencoba ternak ikan lele, berikut sedikit gambaran untuk tahapan yang dilalui:
- Menyiapkan kolam ikan lele minimal 3 x 5 meter. Kemudian dilakukan beberapa perlakuan meliputi penyediaan lahan, pemupukan, hingga pengaturan air.
- Menyiapkan benih ikan lele yang unggul. Ciri-cirinya: gerakannya normal dan gesit, ukuran tubuhnya sekitar 4-6 cm.
- Menyiapkan pakan utama dan tambahan. Pakan utama wajib mengandung protein 30%, karbohidrat 20%, lemak 15%. Pakan tambahan berupa ikan rucah dan keong.
- Merawat air dan memberikan makan secara rutin (3-5 kali sehari).
- Rutin membersihkan kolam dari hama, gulma, dan lainnya.
- Memanen lele setelah 2-3 bulan perawatan.
Supaya lebih jelas, silakan tonton video ini sampai habis ya:
ADVERTISEMENTS
Ikan Cupang
Tidak hanya dirawat di kolam taman belakang rumah untuk menyegarkan pikiran, ikan hias juga kerap menjadi “teman” yang hidup di akuarium ruang keluarga.
Banyak sekali peminat dari ikan yang punya warna, bentuk, dan ciri khas yang unik ini. Sebagai contoh, ikan hias yang paling diminati di pasaran antara lain:
- Ikan guppy
- Ikan cupang
- Ikan arwana
- Ikan mas koi
- Ikan louhan
Sebelum memulai usaha, mungkin Anda...