Cara Kirim Barang Cair Lewat Ekspedisi (JNE, JNT, ID Express, TIKI, dll)

Anisa 16 Jul 2022 4 Menit 0

Apakah Anda punya usaha di bidang minuman atau obat-obatan herbal berbentuk cair? Atau benda berwujud liquid lainnya? Kalau begitu, wajib sekali mengetahui trik dan cara kirim barang cair yang tepat!

Seperti yang sering bersliweran di berbagai pemberitaan media, beberapa pengiriman paket gagal akibat kendaraan terbakar.

Ternyata setelah ditelusuri, petugas menemukan adanya cairan berbahan kimia berbahaya yang memicu ledakan.

Padahal ada beberapa ketentuan dalam mengelola dan mengirim barang cair. Salah satunya yakni memperhatikan cara packing barang tersebut!

Aturan & Kebijakan Kirim Barang Cair

Sebelum memutuskan untuk berjualan atau mengirim barang nonpadat atau cair, ketahui dan patuhi dulu aturan serta ketentuannya!

1. Tidak Mengandung Zat Berbahaya

Kandungan berbahaya yang dimaksud di sini ialah suatu zat yang mampu terjadinya daya ledak dan riskan untuk disimpan di dalam tempat tertutup dengan panas tinggi.

Banyak ekspedisi yang tidak berkenan menerima paket atau pengiriman barang berbentuk cair dengan kandungan berbahaya.

Sebab, zat cair berbahaya mampu memicu terjadinya ledakan dan kebakaran dahsyat.

Terlebih lagi jika barang tersebut berada di dalam ruangan panas dan proses perjalanan yang cukup panjang.

Kemungkinan untuk meletup akan kian besar dan berisiko tinggi.

“Oleh karena itu, setiap penjual maupun pelanggan jasa kurir di Indonesia diharuskan untuk tetap transparan dalam menginformasikan jenis barang.”

Sekali pun bagian CS atau admin di kantor kurir lupa menanyakan isi paket, pastikan pengirim berinisiatif memberi tahu tentang barang tersebut.

Guna mencegah terjadinya kecelakaan dalam perjalanan.

Jika pihak ekspedisi menerima, maka otomatis paket akan diberi stampel berbahaya dan label khusus agar diperlakukan secara hati-hati.

2. Packing atau Pengemasan Sesuai Aturan

Cara packing kayu Sicepat dengan pengemasan barang milik J&T tentu tidak jauh berbeda standarnya.

Sebab, pengemasan atau cara membungkus barang yang aman sangat menentukan sampai atau tidaknya paket hingga di lokasi tujuan.

Salah satunya yakni memperhatikan bahan pelapis, material pendukung, cara mengemas, dan pilihan ekspedisi.

Nah, pengemasan benda cair sangat berbeda dari benda padat. Karena jika terjadi kebocoran maka akan membasahi dan mengotori paket milik yang lain.

Apalagi jika benda cair tersebut mengandung bau yang menyengat.

Ibarat kata, pemilik usaha kamera dan aksesori tentu akan berbeda teknik pengemasannya dengan pebisnis herbal-maupun zat cair lainnya.

Setiap ekspedisi menetapkan aturan mereka masing-masing terakit aturan packing.

Seperti Cara Packing Kayu JNE yang terbilang mengutamakan unsur kedetilan, asuransi, dan bahan-bahan pendukungnya.

3. Perhatikan Jenis Kemasannya

Ada beberapa jenis kemasan barang berwujud cair.

Mulai dari kaleng, botol kaca, botol plastik, dan kemasan plastik biasa.

Menurut beberapa pengirim yang sudah berpengalaman dalam dunia ekspedisi, cara mengirim barang lewat kurir juga mesti dilihat kemasan yang digunakan.

Apabila kemasan bahan cair tersebut botol kaca atau beling (seperti botol sirup), maka biasanya pihak kurir akan meminta untuk melapisinya dengan plastik, bubble wrap, dan kayu.

Teknik pengemasan seperti itu dimaksudkan agar paket tetap aman.

Terutama bila terjadi keretakan, pecah, dan sebagainya, benda cair tersebut tidak langsung mengenai barang-barang di sampingnya.

4. Gunakan Layanan Asuransi

Memanfaatkan dan menggunakan layanan asuransi sangat direkomendasikan bagi pengirim barang bersifat cair.

Bahkan sejumlah pihak ekspedisi mengharuskannya demi memberikan pelayanan yang maksimal bagi pengirim.

Fungsi dari asuransi adalah memberikan ganti rugi atau kompensasi apabila terjadi kerusakan barang.

Nominalnya pun akan sama dengan harga barang itu sendiri, bahkan bisa lebih besar sampai angka Rp1.000.000,00.

Setiap customer yang mengalami mendapati barang rusak selama proses pengiriman oleh kurir, maka berhak mengajukan komplain dan klaim sesuai syarat yang berlaku.

Tips dan Cara Kirim Barang Cair ke Luar Pulau

Ingin tahu cara kirim barang cair ke luar pulau, luar kota, atau luar negeri?

Simak terlebih dahulu tips penting dan kiat-kiatnya!

1. Pastikan Seluruh Benda Tersegel

Tindakan pertama yang perlu dilakukan ketika hendak mengirim benda cair adalah memperhatikan bagian tutup botol barang.

Masih tersegel rapat, aman, dan kokoh atau tidak.

Jika segel barang rusak, usahakan untuk menggantinya dengan produk baru lainnya yang sejenis.

Atau lapisi bagian tutup botol menggunakan plastik, lakban bening, dan benda-benda lainnya yang mampu menutup serta mencegah risiko terjadinya kebocoran.

2. Pilih Kardus Sesuai Barang

Kardus untuk packing benda cair

Credit by pexels/madeinegypt. Ca

Kardus yang besar memang diperuntukkan bagi barang-barang berukuran besar.

Sebaliknya, kardus yang kecil seringkali dipakai untuk memuat barang kecil.

Mengapa demikian? Barang yang berukuran kecil tidak diperkenankan untuk dimasukkan ke dalam kardus berukuran besar nan luas.

Sebab, bila tersisa banyak ruang di dalamnya, cairan tersebut akan mudah goyah, berbenturan dengan sisi kardus, dan kocak.

Walhasil barang berisiko rusak, bocor, retak, dan sebagainya.

3. Beri Bahan Pelapis dan Pendukung

Bubble wrap untuk bungkus paket cair

Credit by pexels/cottonbro

Tahukah Anda bahan pelapis dan pendukung yang kerap dimanfaatkan oleh pengirim?

Beberapa di antaranya seperti:

  • Koran
  • Kertas cacah
  • Air bubble bag (biasanya digunakan untuk melapisi kiriman berupa barang cair seperti alkohol untuk sterililisasi/desinfektan, parfum, minuman, dan lain-lain)
  • Rocket pack ro-air
  • Honeycomb paper wrap
  • Bubble wrap biasa
  • Airfil amasec
  • Lakban atau solatip
  • dan Kayu (yang paling banyak dimanfaatkan untuk mengirim barang liquid)

Pilih beberapa yang membuat barang tetap stay dan kokoh di dalam wadah kardus.

4. Jujur dan Transparan pada Kurir

Awas barang mudah pecah

Credit by pexels/tima miroshnichenko

Saat tiba di kantor ekspedisi terdekat atau menggunakan layanan pick up, beritahu pada admin atau kurir mengenai jenis barang tersebut.

Seperti jenis barang, detil barang, berat, packing yang diterapkan, dan hal-hal lainnya.

Barulah kemudian kurir yang membawa paket ke kantor cabang akan menginformasikan pada CS agar diberikan label penanganan prioritas berupa “Fragile” atau “Awas Barang Mudah Pecah”

Pengirim juga bisa menuliskan kata-kata tersebut menggunakan spidol dan menempelkannya ke paket lewat kertas.

Ingat:Jangan pernah sekali-kali memanipulasi isi barang sehingga merugikan perusahaan kurir dan penerima paket lainnya.

Sebab, tidak sedikit pengirim yang mengabaikan tata cara kirim barang cair sesuai standarisasi ekspedisi (Membohongi kurir).

Contoh saja: padahal barang tersebut melanggar aturan pengiriman, akan tetapi memaksakan diri dengan mengatakan hanya cairan sirup biasa.

5. Pilih Ekspedisi Paling Tepat

cara kirim barang cair yang paling tepat adalah menentukan jenis ekspedisi beserta layananya.

Sejauh ini beberapa perusahaan ekspedisi yang menyediakan layanan pengiriman barang cair yaitu

  • J&T: dengan catatan barang dilapisi bubble wrap, terdapat segel di bagian tutup botol, dan akan dilabeli “Fragile”
  • JNE: pengguna disarankan untuk menggunakan asuransi dan packing kayu untuk benda cair dengan berat di atas 3 Kg.
  • ID Express: Wadah barang tidak berupa kaca atau beling (hanya untuk benda cair berkemasan plastik)
  • SAP (Satria Antaran Prima): Pengirim menjamin packing sesuai standar SAP dan informasi barang jelas terperinci
  • TIKI: Paket berisi barang cair biasa, yang tidak menimbulkan suatu reaksi tertentu pada benda lain

Penutup

Sebenarnya petunjuk dan tata cara kirim barang cair ke setiap daerah, entah dalam dan luar kota, luar pulau, bahkan luar negeri juga menggunakan tips yang sama.

Hanya saja biaya dan tarif ongkir yang membedakannya.

Pastikan Anda selalu terhubung dengan kegiatan-kegiatan serta informasi yang disuguhkan oleh @Pintarjualan.id.

Dengan cara berkomentar dan membagikan link artikel-artikel yang berhasil kami rangkum.

Terima kasih ya.

Bagikan ke:
Anisa
Ditulis oleh

Anisa

Seorang Content Writer SEO dan Content Creator yang suka belajar hal-hal baru, terutama tentang transformasi dunia digital agar bermanfaat dan memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang relevan saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *