Bantu para pembeli yang hobi belanja online di marketplace, Mozilla Firefox sediakan pendeteksi ulasan palsu di e-Commerce.
Pembuatan fitur ini dilatarbelakangi oleh maraknya fake review yang diciptakan secara massive untuk menarik pembeli agar membeli produk tersebut.
Sebagian besar ulasan tersebut dibuat dengan mengunggulkan produk atau memberikan kesan yang positif, padahal tidak sesuai realitasnya. Sebaliknya, tak sedikit ulasan negatif yang ditujukan pada toko online dengan tujuan menjatuhkan citra atau brand-nya secara langsung.
Dampak dari perbuatan seperti ini tentu bisa mendatangkan kerugian bagi kedua belah pihak, yakni pembeli dan penjual.
Dilansir dari PhoneArena, banyak pembeli yang menemukan adanya ulasan atau komentar palsu yang dibuat menggunakan aplikasi AI seperti ChatGPT di marketplace Amazon.
Bahkan sebuah studi menyebutkan jika sebanyak 70% ulasan palsu paling banyak ditemukan pada produk kategori gadget dan smartphone, khususnya iPhone 13 Pro Max. Selain ponsel besutan Apple, merek seperti Xiaomi Redmi Note 1o juga banyak diisi oleh ulasan palsu sebanyak 48%.
Kemudian, 5% ulasan lain yang tersebar di Amazin berasal dari orang-orang yang sebenarnya tidak membeli produk yang diulas. Padahal review yang ditulis mengarah pada pernyataan negatif daripada pembeli sesungguhnya yang telah terverifikasi.
Bukan hanya iPhone dan Xiaomi, merek smartphone lain yang juga dipenuhi dengan ulasan palsu adalah Samsung Galaxy S10 (46,30%), LG V40 ThinQ (43,00%), Huawei P40 Pro (30,40%), dan OnePlus Nord N200 (27,50%).
Selain itu, gaming consoles seperti Nintendo juga terindikasi penuh oleh ulasan palsu sebanyak 36,3% di Amazon.
Baca Juga
Melihat fenomena ini, Mozilla Firefox pun akhirnya mengambil langkah tegas dengan bekerja sama dengan perusahaan startup bernama Fakespot. Perusahaan ini nantinya akan menyuguhkan beragam fitur serta ekstensi browser yang mampu mengenali, menemukan, dan mendeteksi ulasan tersebut benar-benar dibuat oleh manusia atau mesin ChatBot.
Pihak Mozilla juga memberi bocoran sedikit bahwa nantinya mereka akan memanfaatkan teknologi AI untuk menghasilkan pembelajaran mesin yang cukup kompleks, sehingga hasil yang diperoleh jauh lebih akurat.
Wah, semoga saja bisa diaplikasikan ke berbagai aplikasi dan platform belanja online di Indonesia ya!
Tentu saja ini bukan kesalahan dari brand itu sendiri, melainkan cara atau trik marketing yang digunakan oleh oknum tersebut dinilai kurang bisa mewakili kondisi yang sebenarnya.
Jika di instagram dan media sosial penuh dengan akun bot, spam, dan sebagainya, maka tidak berbeda jauh dengan di e-Commerce saat ini.
Jangan lupa untuk berkomentar dan beri kami masukan melalui media sosial Pintarjualan di Instagram atau Tips Pintar Jualan on Facebook agar terus berkembang, sehingga mampu menyuguhkan artikel berkualitas sesuai kebutuhan readers. Yuk, baca artikel menarik lainnya di Pintarjualan.id seputar marketplace dari Anisa Juniardy. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi operation@tonjoo.id.
Sumber:
- Study reveals that you can’t trust 70% of the Amazon reviews for this current iPhone model – https://www.phonearena.com/news/these-phones-get-the-most-fake-reviews_id142380
- Fakespot becomes part of Mozilla, bringing trustworthy shopping tools to Firefox – https://blog.mozilla.org/en/mozilla/fakespot-joins-mozilla-firefox-shopping-announcement/