Karawang dikenal sebagai kota yang laju perekonomiannya sudah cukup mapan. Maka tidak heran jika UMR Karawang bisa lebih besar dari UMR Jakarta atau UMR Tangerang.
Selama ini Karawang dikenal sebagai kawasan Industri. Selain itu, Karawang juga dikenal sebagai Lumbung Padi Jawa Barat karena banyak pabrik yang menjadi penopang roda perekonomian.
Besaran UMR sendiri sebenarnya ditentukan dari besaran biaya hidup di suatu daerah. UMR Karawang tinggi karena biaya hidup di Karawang juga cukup tinggi. Berikut ini adalah UMR Karawang di 2022 dan beberapa UMK untuk daerah Jawa Barat.
UMR Karawang di 2022
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, mengusulkan agar UMR Karawang dinaikkan sebesar 7,68 persen. Sehingga yang awalnya sebesar Rp 4.738.312 menjadi Rp 5.166.822.
Namun, usulan bupati Karawang tersebut terpaksa ditolak oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pasalnya karena tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 36.
Akhirnya, pada Selasa 30 November 2021 UMR Karawang 2022 disetujui oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 561/Kep.732-Kesra/2021.
Perhitungan UMR berdasarkan laju inflasi dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) serta Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang pengupahan.
Besaran UMR Karawang di tahun 2022 tetap, yaitu Rp 4.798.312. Besaran tersebut sama dengan tahun sebelumnya.
Meski gagal naik, Karawang masih menjadi kabupaten dengan UMR tertinggi kedua di Jawa Barat setelah kota Bekasi. Bahkan lebih besar dari UMR Jakarta yang sebesar Rp 4.641.854.
UMR Karawang dari Tahun ke Tahun
UMR Karawang mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun ke tahun. Hanya di 2022 saja yang tidak mengalami kenaikan. Berikut data kenaikan UMR Karawang dari tahun 2016 hingga 2022.
Daftar UMR Karawang dari Tahun 2016 â 2022
No. | Tahun | Besar UMR |
1 | 2016 | Rp 3.330.505 |
2 | 2017 | Rp 3.605.272 |
3 | 2018 | Rp 3.919.291 |
4 | 2019 | Rp 4.234.010 |
5 | 2020 | Rp 4.594.324 |
6 | 2021 | Rp 4.798.312 |
7 | 2022 | Rp 4.798.312 |
Dalam kurun waktu kurang lebih lima tahun terakhir, UMR Karawang mengalami kenaikan hingga Rp 1.467.807. Rata-rata kenaikan UMR Karawang tiap tahunnya cukup besar yakni 4-8 persen.
Baca Juga
ADVERTISEMENTS
Biaya Hidup di Karawang
Tidak seperti di Jogja atau di Bandung, mereka yang tinggal di Karawang rata-rata atau mayoritas adalah para pekerja. Terutama pekerja pabrik dengan gaji yang cukup tinggi.
Sudah sejak lama, Karawang dikenal sebagai kawasan industri. Sebagai kawasan industri, biaya hidup di Karawang cukup tinggi. Berikut ini sedikit informasi seputar biaya hidup di Karawang.
ADVERTISEMENTS
1. Tempat Tinggal
Di Karawang ada banyak pilihan tempat tinggal untuk para pekerja. Mulai dari kos sederhana hingga apartemen. Harganya pun beragam sesuai dengan fasilitas yang disediakan.
Kos yang lumayan luas dengan fasilitas AC, kamar mandi dalam, dan pantri harga sewanya sekitar Rp 1.200.000 per bulan. Hampir sama dengan kos exclusif di Jogja.
Sedangkan kos sederhana tanpa AC dan kamar mandi luar hanya sekitar Rp. 500.000. Biaya sewa bisa semakin mahal jika dekat dengan kawasan industri.
Biaya untuk tempat tinggal di Karawang tidak kurang lebih sama dengan biaya kos di kota-kota lainnya. Dengan gaji setara UMR Karawang, rasanya sudah lebih dari cukup.
ADVERTISEMENTS
2. Makan Sehari-Hari
Di Karawang, harga untuk makan sehari-hari ada banyak pilihan juga. Mulai dari nasi uduk yang seharga Rp 5.000 hingga makanan yang mahal seperti nasi padang dan sejenisnya.
Rata-rata dengan Rp 10.000 â Rp 20.000 sudah bisa mendapatkan satu porsi makan, tergantung lauk yang dipilih. Biasanya lauk dari jenis daging-dagingan yang harganya mahal.
Jika ingin lebih hemat, masak sendiri juga bisa menjadi pilihan yang tepat. Ada banyak pasar dan penjual sayuran di Karawang. Harganya pun standar alias tidak terlalu mahal.
Selain itu, manfaatkan saja diskon-diskon dari layanan pesan antar makanan seperti Shopee Food atau GoFood. Besaran diskon biasanya sangat beragam. Bahkan bisa mencapai 75 persen.
ADVERTISEMENTS
3. Transportasi
Ada banyak pilihan moda transportasi di Karawang. Mulai dari transportasi umum seperti angkot hingga ojek online. Jika memiliki kendaraan pribadi seperti motor bisa lebih hemat.
Pengguna mobil saja hanya perlu mengeluarkan sekitar Rp 100.000 per minggu untuk mengisi bensin. Dengan catatan hanya pergi bolak balik dari kantor ke rumah saja setiap hari.
Apalagi jika hanya memakai motor....