Cara Menghapus Keranjang di Shopee untuk Semua Produk Sekaligus

Anisa 03 Agu 2022 4 Menit 0

Saking seringnya memasukkan barang ke troli saat berbelanja di ‘Shopee’ bikin waiting list bertambah banyak, walhasil tidak sadar kalau jumlah item sudah menggunung. Kalau sudah begitu, bagaimana cara menghapus keranjang di Shopee?

Pasalnya, bila produk tersebut tidak dihapus, bikin penggunaan aplikasi jadi agak lemot. Terutama untuk smartphone keluaran lama.

Tidak dipungkiri sih, berselancar di halaman marketplace tersebut kadang membuat pengguna kalap, apalagi kalau promo belanja 0 rupiah di ‘Shopee’ sedang banyak!

Makin sulitlah dihindari! Oleh karena itu, tak ada salahnya sesekali meluangkan waktu untuk menghilangkan produk-produk lama di troli Shopee.

Alasan Mengosongkan Keranjang Produk Shopee

Walaupun tampak sepele, ternyata dengan mengosongkan bagian keranjang Shopee bisa mendatangkan sejumlah manfaat bagi pengguna lho!

Khsususnya yang hobi shopping dan menghabiskan waktu scrolling produk TikTok.

1. Mempercepat Penggunaan Aplikasi

Tak sedikit pengguna Shopee yang mengeluhkan betapa beratnya menjalankan aplikasi terutama ketika membuka menu Troli.

Padahal lambatnya proses tersebut kemungkinan disebabkan oleh terlalu banyak daftar barang yang dimasukkan pembeli ke dalam keranjang setiap waktu.

Otomatis, aplikasi maupun website ‘Shopee’ berjalan lebih lambat karena proses loading memakan waktu. Ditambah lagi akan membuat cache yang ditinggalkan di data storage aplikasi juga kian menumpuk.

Nah, dengan menghapus sebagian daftar produk diharapkan membuat aplikasi lebih ringan dan cepat.

2. Sulit Menambahkan Produk Baru

Perlu diketahui: Total produk yang bisa dimasukkan ke dalam keranjang Shopee maksimal 200 barang yang masih available (stok tersedia). Sedangkan barang yang sudah dihapus oleh penjual tidak akan dimasukkan ke dalam perhitungan oleh sistem.

Terlalu banyak produk yang menumpuk di daftar belanjaan atau menu Keranjang juga bisa menggagalkan penambahan produk baru.

Sama halnya saat belanja di Blibli dan menambahkan produk tertentu, sistem akan mengingatkan pengguna untuk mengelola menu Keranjang agar mengutamakan item yang sudah ditambahkan sebelumnya.

Akibatnya produk baru gagal di-add karena keranjang sudah full.

Mau tidak mau, pengguna harus segera mengosongkan terlebih dahulu menu keranjang, baru bisa melakukan orderan lagi.

3. Barang Sudah Tidak Tersedia

Salah satu tanda terlalu lama membiarkan barang di dalam daftar keranjang yakni muncul pemberitahuan yang mengatakan bahwa barang sudah out of stock.

Dengan kata lain, persediaan barang yang dijual oleh seller sudah habis terjual, sehingga percuma bila tidak menghapusnya.

Apabila khawatir tidak menemukan barang yang sama, pembeli bisa follow nama toko online di ‘Shopee’ tersebut, jadi tidak kehilangan jejak brand-nya.

4. Mengurangi Sifat Boros

Dengan menumpuknya deretan produk di keranjang belanjaan Shopee memicu keinginan seseorang untuk membelinya. Lagi dan lagi.

Padahal belum tentu barang tersebut diperlukan atau menjadi kebutuhan utama.

Lebih parah lagi bila sampai menggunakan akun Shopee PayLater dan Shopee Pinjam hanya demi menuruti keinginan sesaat saja. Wah, pastinya sangat disayangkan ya!

Maka dari itu, dengan cara menghapus keranjang di shopee diharapkan mampu mengurangi sikap konsumtif seseorang ketika berselancar di platform jual beli online.

5. Toko Tutup

Walaupun sudah banyak tutorial dan cara jualan online agar toko makin ramai, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa membuka usaha tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Banyak toko yang baru memulai usahanya lewat marketplace mengalami kesulitan.

Akhirnya mereka pun memutuskan menutup toko.

Imbas dari penutupan tersebut, seller menghapus atau mengarsipkan barang jualannya di etalase agar pembeli tidak terkecoh.

Nah, biasanya ketika produk dari toko asalnya dihapus, maka barang di keranjang belanja pembeli juga otomatis terhapus.

Halaman Selanjutnya
6. Barang Tidak Sesuai...

Laman: 1 2

Bagikan ke:
Diarsipkan di bawah:
Anisa
Ditulis oleh

Anisa

Seorang Content Writer SEO dan Content Creator yang suka belajar hal-hal baru, terutama tentang transformasi dunia digital agar bermanfaat dan memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang relevan saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *