Jakarta – Ongkos kirim (Ongkir) kini tambah mahal, beberapa terobosan dari jasa ekspedisi ditawarkan untuk membantu para UMKM. Apalagi erkembangan transaksi di berbagai platform e-commerce kini membawa keuntungan untuk para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) sekaligus perusahaan jasa ekspedisi.
Di masa pandemi membuat adanya pembatasan mobilitas, jadi semua aktivitas dilakukan secara online termasuk berbelanja.
Baca Juga : Inovasi Baru, Kini Anteraja Hadirkan Fitur COD Di Marketplace
Disisi lain, ada beberapa persoalan yang dikeluhkan oleh penjual dan pembeli saat melakukan transaksi secara digital. Salah satunya yaitu biaya pengiriman atau ongkir yang terus bertambah mahal.
Biaya ongkir ini terasa berat jika jarak antara penjual dan pembeli sangat jauh, bahkan biayanya bisa melebihi dari harga produk yang dibeli.
Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), Wientor Rah Mada menerangkan bahwa untuk memangkas biaya logistik atau ongkir yang mahal, jasa ekspedisi perlu melakukan terobosan yaitu dengan pendekatan produk dengan market.
“Logistik itu akan murah kalau dua kota itu ada bisnis, lalu ongkos akan murah kalau barang yang disimpan semakin dekat dengan market, oleh karena itu Kemenkop UKM melalui Smesco harus segera memecahkan masalah ini dengan membangun prototype fulfillment center yang bisa menampung 150 ribu invoice produk UMKM,” ungkap Wientor dalam Webinar bertema Fulfillment Center Bantu Efisienkan Ongkir Pelaku UMKM, Kamis (24/2/2022).
Vice President of Sales Sicepat Ekspres, Ratna Putri Asih mengatakan sebagai perusahaan jasa ekspedisi, pihaknya berkomitmen untuk mendukung UMKM bisa naik kelas melalui penyediaan layanan ekspedisi dengan harga yang kompetitif.
Baca Juga : Daftar Fitur & Layanan SiCepat Ekspres (SIUNTUNG, BEST, GOKIL, HALU, COD)
Beliau menambahkan, tersedia berbagai macam produk dan layanan Sicepat Ekspres yang cocok digunakan UMKM. Seperti layanan Reguler (Si Untung), Best (Besok Sampai Tujuan), Same Day Delivery, Gokil (Cargo Kilat), Halu (Harga Mulai Lima Ribu).
Tersedia juga layanan ekspedisi untuk ekspor menggunakan Sicepat, yaitu SCBD (Sicepat Crossborder) dan Sicepat Go. Selain itu, ada layanan Sicepat Syariah, COD (Cash On Delivery), Sicepat Point dan Sicepat Klik. Bahkan kapasitas layanan paket ekspedisi ini sudah menembus 1,5 juta paket per hari.
“Kita terus berinovasi untuk produk dan servicenya. Ini kami lakukan untuk dapat memberikan layanan yang terbaik khususnya bagi UMKM. Mereka bisa memilih layanan mana yang paling sesuai dengan kebutuhannya sehingga kita harap bisa membantu usahanya dengan layanan ini,” tutur Ratna.
Apalagi saat Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) tiba, terjadi peningkatan pengiriman paket yang jumlahnya sangat signifikan.
Baca Juga
Selain itu, Ratna mengungkapkan bahwa SiCepat Ekspres bertransformasi dengan memberikan layanan yang canggih khusus untuk sektor korporasi. Misalnya seperti layanan Clodeo. Yaitu sebuah platform yang terintegrasi bisa melayani pemesanan hingga ke delivery management dan payment secara digital.
Layanan tersebut bisa dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM maupun korporasi yang mempunyai basis produksi di suatu wilayah namun konsumennya banyak di wilayah berbeda. Apalagi jika digabungkan dengan layanan Haistar yang menangani pergudangan.
âClodeo ini bisa memanage penjualan dan bagaimana mencatat penjualannya secara digital dan bisa dimanfaatkan oleh UMKM. Semua ini bisa terkoneksi dalam satu dashboard,â ungkapnya.
Head of Shipper Academy, Putra Rizky Agung Usman juga menegaskan bahwa perusahaan saya berkomitmen mendorong biaya logistik atau ongkir bisa terus turun. Apalagi saat ini transaksi online terus melonjak sehingga jasa ekspedisi kebanjiran orderan.
Ia menambahkan, Pulau Jawa merupakan target pasar yang terbesar di Indonesia. Dimana 76,7% usaha e-commerce melayani pengiriman ke Jawa. Sedangkan pengiriman paket untuk wilayah Indonesia bagian timur sangat sedikit sehingga membuat ongkir menjadi mahal.
Saat ini ada beberapa masalah yang dihadapi oleh UMKM terkait pengiriman barang, yaitu seperti kesenjangan fasilitas logistik, tidak mempunyai laporan yang jelas terhadap penjualan dan inventory, ongkir yang mahal, dan lainnya.
Baca Juga : Pengiriman Cargo Shopee : Biaya, Estimasi, Kelebihan & Kekurangan
“Untuk itu kami dari Shipper menawarkan solusi layanan fulfillment center yang dilengkapi dengan sistem terintegrasi dan fasilitas yang memadai untuk pengadaan proses supply chain,” ungkapnya.
Keuntungan menggunakan layanan fulfillment center ini adalah untuk penyimpanan produk dari UMKM akan tertata dengan baik sesuai dengan klasifikasi barang dan bisa tercatat dengan baik.
Selain itu, data penjualan barang baik secara online maupun offline akan terintegrasi dalam satu sistem dashboard secara real time. Ada juga sistem packing yang telah terstandarisasi dengan keamanan yang tinggi.
“Kita bisa membantu memberikan flow yang memudahkan UMKM terkait report barang baik yang masuk atau keluar termasuk inventory stock. Kita berikan omni channel sehingga pencatatan penjualan dari offline dan online terintegrasi,” tuturnya.
Artikel ini telah tayang di ekonomi.bisnis.com dengan judul “Ongkir Mahal Jadi Masalah, Terobosan Pelaku Ekspedisi Sangat Diperlukan”
Link Sumber : https://ekonomi.bisnis.com/read/20220224/98/1504674/ongkir-mahal-jadi-masalah-terobosan-pelaku-ekspedisi-sangat-diperlukan