Salah satu sumber penghasilan yang saat ini masih dikerjakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia adalah berkecimpung di bidang agraris. Apa saja contoh usaha agraris?
Tentunya banyak sektor yang bisa dijajal lewat bisnis agraria. Seperti bisnis sayuran segar, distributor padi, toko beras, produksi cokelat, kebun sawit, dan sebagainya.
Walaupun usaha agraris ini tampak kurang mentereng dibanding berbagai jenis bisnis lainnya, akan tetapi banyak kisahpengusaha sukses yang berawal dari bidang ini!
Jadi, sebenarnya apa itu usaha agraris, contoh, dan bagaimana cara memulai bisnis seperti ini?
1. Apa itu Usaha Agraris?
Usaha agraris adalah kegiatan produksi maupun bisnis yang menggunakan lahan untuk menghasilkan produk dari berbagai jenis tumbuhan. Baik itu bidang pertanian, perkebunan, perhutanan, sampai peternakan.
Usaha agraris di dalam negeri banyak didominasi oleh pengusaha kelapa sawit, karet, padi, jagung, umbi-umbian, buah-buahan, dan aneka hasil bumi lainnya.
Sebagian produksi tersebut diimplementasikan melalui bisnis UKM dan UMKM di Indonesia yang kemudian diolah menjadi bahan baku makanan atau dalam bentuk mentahan.
2. Peluang Usaha Agraris
Peluang usaha agraris di dalam negeri sebenarnya sangat tinggi. Apalagi Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena besarnya hasil pertanian yang dihasilkan.
Tak heran jika banyak contoh usaha agraris yang bermula dari kegiatan produksi seperti ini.
Misalnya saja usaha sayur, bisnis daging segar, produksi pupuk organik, sewa alat pertanian, bibit tanaman dan sayuran, serta beberapa ide bisnis kreatif dan menjanjikan lainnya.
Kamu bisa memulai usaha di bidang agraris dengan cara memilih sektornya terlebih dahulu, mencari tahu kebutuhan masyarakat, dan melihat kompetitor.
ADVERTISEMENTS
3. Jenis-Jenis Usaha Agraris
Sebelum membahas ke contoh usaha agraris, kenali dulu yuk jenis-jenis usaha di bidang agraris yang ada di Indonesia!
ADVERTISEMENTS
3.1. Pertanian
Baca Juga
Kegiatan yang masih dilakoni dan menjadi sumber pemasukan utama bagi sebagian masyarakat di Indonesia, khususnya di wilayah pedesaan adalah pertanian.
Untuk mengembangkan sekotor pertanian, seseorang harus memiliki lahan terlebih dahulu. Seperti sawah untuk menanam padi, pekarangan untuk menanam sayur/buah, dan lahan budi daya lainnya.
Nantinya, hasil dari sektor pertanian ini bisa dijual secara langsung pada pihak kedua atau diolah terlebih dahulu kemudian baru ditawarkan ke tingkat produksi yang lebih tinggi.
Beberapa hasil pertanian antara lain:
- Padi
- Jagung
- Tebu (gula)
- Umbi-umbian (singkong, ketela, kentang, dll)
ADVERTISEMENTS
3.2. Perkebunan
Sektor agraria kedua adalah perkebunan yang juga menjadi sumber pemasukan bagi sejumlah masyarakat.
Kegiatan ini dilakukan dengan memanfaatkan lahan subur untuk menghasilkan beragam produk dengan cara khusus serta memanfaatkan kecanggihan tekologi paling mutakhir.
Tujuannya untuk memberikan produk perkebunan yang berkualitas serta mampu memenuhi ekspektasi masyarakat.
Nah, bidang perkebunan biasanya juga dikelola oleh dua sumber yakni Perusahaan (PT) atau Badan dan pribadi.
Berikut beberapa hasil perkebunan yang bisa jadi peluang usaha baru yang menjanjikan:
- Produksi cabai rawit dan cabai keriting
- Sayuran hijau seperti sawi, bayam, kecambah, selada, kangkung, dan lain-lain
- Umbi-umbian
- Pupuk organik, dll
ADVERTISEMENTS
3.3. Peternakan
Contoh usaha agraris ketiga yaitu bidang peternakan yang juga sedang digeluti oleh sebagian masyarakat bahkan termasuk kalangan artis.
Berbeda dari pertanian dan perkebunan,...