Strategi pemasaran UMKM Jepang terbilang sangat maju bahkan tumbuh pesat dengan ditandainya jumlah ekspor produk mereka yang kian banyak serta munculnya usaha-usaha kecil baru.
Usaha yang tumbuh cukup signifikan meliputi bidang makanan dan kuliner, jasa, manufaktur, kerajinan, dan sebagainya.
Melihat geliat tersebut tentu sebagai pemilik UMKM bertanya-tanya “Apa sih rahasia masyarakat Jepang sukses mendirikan bisnis?”
Nah, untuk mengetahui strategi pemasaran UMKM era digital di Jepang seperti sekarang, kamu bisa menyimak beberapa penjelasan di bawah ini.
1. Perkembangan UMKM di Jepang
Sebanyak 99,7 persen dari seluruh usaha atau bisnis di Jepang adalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Keberadaan UMKM di Jepang bisa dibilang mewakili seluruh bisnis di negeri Sakura yang berkontribusi terhadap pembentukan tenaga kerja sebanyak 70%, lapangan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi, inovasi, tren produk, dan sebagainya.
Pemerintah Jepang sangat mendukung keberadaan UMKM di negaranya dengan memberikan pemahaman mengenai sistem klasifikasi serta siklus UMKM, juga pendanaan berupa insentif berdasarkan jenis usaha yang didirikan.
Tujuannya adalah agar UMKM tersebut lebih mudah di-monitoring, memberikan peluang yang besar, dan mampu bersaing di pasar global yang dinilai saat ini sangat kompetitif.
Sejauh ini UMKM Jepang diketahui terdiri dari beberapa jenis bisnis. Mulai dari industri manufaktur, industri grosir, dan retail atau jasa.
Baik dari pemerintah maupun perusahaan besar di Jepang yang berkontribusi terhadap pertumbuhan UMKM agaknya benar-benar telah belajar dari kesalahan bisnis UMKM di era digital yang mereka anggap sudah tidak efisien, sehingga beralih ke cara yang lebih tepat dan relevan.
Lalu bagaimana dukungan pemerintah Jepang terhadap UMKM di negaranya? Mari simak strategi pemasaran UMKM Jepang berikut!
2. Dukungan Pemerintahan Jepang terhadap UMKM di Negaranya
Inilah dukungan pemerintah terhadap strategi pemasaran UMKM Jepang yang benar-benar membantu:
ADVERTISEMENTS
2.1. Dukungan Keuangan
Lembaga keuangan yang bekerja sama dengan pemerintah akan memberikan pinjaman yang kompetitif dan keuntungan pajak agar perusahaan mampu mengembangkan usahanya dengan baik.
Tentunya hal ini akan membuat pelaku UMKM merasa dilindungi dan didukung oleh pemerintah untuk maju.
ADVERTISEMENTS
2.2. Layanan Bantuan Bisnis
Layanan bantuan bisnis ini mencakup konsultasi, bantuan teknis, dan program pengembangan karyawan guna meningkatkan kemampuan manajerial dan operasional perusahaan.
Jadi para pelaku usaha tidak hanya diajarkan mengenai pengelolaan keuangan, pemasaran, dan sejenisnya, tetapi juga strategi untuk mengelola sumber daya perusahaan. Baik sumber daya aset atau pun manusia, terutama karyawan.
Contoh:cara menggaji karyawan pada usaha kecil, bagaimana metode dan pengelolaannya agar karyawan tetap sejahtera, tetapi bisnis juga bisa berjalan tanpa terkendala anggaran.
Dengan begini, turn over tidak tinggi dan kondisi dalam perusahaan bisa berjalan kondusif setiap harinya.
ADVERTISEMENTS
2.3. Dukungan Inovasi dan Teknologi
Dukungan inovasi dan teknologi meliputi perlindungan atau pengelolaan hak kekayaan intelektual, pengembangan serta penelitian bisnis, dan transfer teknologi (penggunaan teknologi terkini).
Seperti yang kamu ketahui bahwa pemilik UMKM Jepang banyak sekali yang berasal dari kalangan lansia atau usia 50 tahun ke atas, sehingga pengenalan pada teknologi sebagai media promosi sangkatlah penting.
Misalnya menggunakan saluran pemasaran digital yang paling cocok untuk pengusaha di Jepang seperti Line, X (Twitter), Instagram, dan sebagainya.
ADVERTISEMENTS
2.4. Promosi Ekspor
Pemerintah sangat mendukung setiap UMKM yang hendak melebarkan sayapnya untuk ekspor produk ke luar negeri melalui program pameran dagang dan promosi ekspor.
Program seperti pameran tentu akan menaikkan nama UMKM itu sendiri karena cara promosi ini mengundang rasa keingintahuan banyak orang.
Selain dari pemerintah, bagaimana strategi pemasaran UMKM yang dilakukan oleh para pelaku bisnisnya sendiri? Mari disimak ya.
3. Strategi Pemasaran UMKM Jepang dan Cara Mengelola Bisnisnya
Ada beberapa cara dan metode yang digunakan oleh para pelaku UMKM di Jepang agar usahanya tetap bertahan.
Mereka tentu tidak menggunakan cara-cara gimmick, melainkan mengembangkan ide yang menurutnya menarik dan menjawab kebutuhan maupun selera pelanggan.
Berikut cara UMKM di Jepang mengelola dan mengembangkan usahanya:
3.1. Memperkenalkan Budaya melalui Anime dan Drama
Ada banyak cara yang dilakukan pemerintah Jepang sekaligus industrinya dalam mendukung produk hasil UMKM di negara mereka. Salah satunya adalah memperkenalkan nama makanan yang biasa diproduksi oleh kalangan UMKM melalui anime atau drama.
Sebut saja melalui anime seperti Doraemon, masyarakat dunia dibuat mengenal dorayaki (jajanan kue atau snack khas Jepang yang berbahan utama tepung terigu, telur, dan isian kacang merah) yang juga produknya kini diproduksi oleh sejumlah UMKM Indonesia di dalam negeri bahkan hingga skala manufaktur.
Selain dorayaki, dalam berbagai anime yang ditampilkan oleh sejumlah studio di Jepang, masyarakat juga bisa melihat berbagai industri kuliner Jepang seperti pancake, mie ramen, mochi, taiyaki, dan lain-lain.
Nama nama makanan tersebut bahkan tidak hanya dijumpai di UMKM Jepang saja, tetapi juga di Indonesia dan mengalami berbagai modifikasi.
Nah, sekiranya Indonesia dapat menjajal metode ini, yakni industri perfilman memperkenalkan kuliner khas Indonesia melalui produksi film. Misalnya ketoprak, pempek, rendang, dan lain-lain. Dengan begitu, ketertarikan orang asing terhadap budaya kulineran atau jajan di Indonesia meningkat.
Baca Juga
Hal yang sama juga dilakukan oleh Industri perfilman Korea Selatan dan metode tersebut berhasil. Jadi, alih-alih menonjolkan makanan luar negeri, lebih baik fokus memperkenalkan kuliner khas Indonesia sendiri.
Tujuannya agar bisnis makanan dan kuliner Indonesia juga nge-hype di dalam maupun di luar negeri.
3.2. Inovasi Produk dan Layanan
Jepang sangat terkenal dengan inovasinya. Bukan hanya sekadar produk, tetapi juga sistem pelayanan, dan fasilitas yang mereka berikan pada pelanggan.
Hal ini terlihat dari berbagai cafe dan kedai di Jepang yang mengusung beragam konsep berbeda. Hampir setiap tahun ada gebrakan baru dari pemilik usaha tersebut.
Salah satunya adalah resto atau kedai yang mengusung konsep privat untuk para introvert. Jadi resto atau kedai tersebut didesain dengan sekat tertentu dan setiap orang duduk terpisah, sehingga tidak akan bertatap muka atau melihat satu sama lain.
Inovasi dari rumah makan di Jepang pun terbilang masih banyak. Ada pula lainnya yang juga unik dan menjadi surga bagi para penikmatnya. Inilah juga yang bikin Jepang menjadi surganya makan serta kuliner bagi turis serta masyarakat lokal.
Nah, melihat inovatifnya para pelaku usaha di Jepang, Indonesia bisa menggunakan cara serupa dengan mengangkat isu-isu di dalam negeri. Misalnya saja memilih nama cafe yang aesthetic dengan konsep pastel yang Instagramable karena mayoritas anak muda menyukai hal-hal estetik.
3.3. Hadapi Kritik dan Komplain dari Pelanggan dengan Bijak
Para pemilik usaha di Jepang, terutama pemilik UMKM kebanyakan tidak mudah baper (marah atau tersinggung berlebihan) saat mendapat kritikan atau komplain dari pelanggan yang notabene masyarakat luas.
Mereka cenderung mendengar kritikan tersebut, mengeluarkan permintaan resmi, dan meyakinkan pada pelanggan untuk benar-benar memperbaikinya, dan melakukan perbaikan100%.
Salah satu kasus yang bisa menjadi contoh adalah penjual taiyaki bernama Junya Hashimoto yang hampir bangkrut sehingga mengurangi isian untuk kue tradisional tersebut.
Kejujuran yang dia utarakan pun menuai simpati publik usai dirinya mengunggah pemberitahuan tersebut melalui Twitter dan justru membuat usahanya kembali bangkit.
Hal inilah yang semestinya juga ditiru oleh industri atau bisnis di Indonesia, ketika mendapatkan komplain atau kritikan sebaiknya tidak langsung mengajukan somasi atau ancaman yang berujung pada doxing secara personal.
Selain akan mengurangi simpatik publik, arogansi dalam menanggapi komplain mampu menjatuhkan kesan dan pandangan masyarakat terhadap usaha itu sendiri. Jika hal ini tidak diubah, maka bisnis kemungkinan akan mengalami kebangkrutan lebih cepat.
Jadi, mari tanggapi segala kritik dan saran apa pun dari pelanggan dengan bijak jika ingin menjadi pengusaha yang sukses.
3.4. Pastikan Kesesuaian Produk dengan Desain Iklan
Salah satu hal yang unik dan benar-benar ada di Jepang adalah adanya kesesuaian antara gambar produk yang diiklankan oleh suatu perusahaan atau bisnis dengan isi di dalam kemasannya. Keduanya benar-benar 100% sama.
Hal ini tentu membuat para pelanggan dan pembeli senang karena mereka merasa membeli produk yang tepat, asli, serta sesuai ekspektasi. Konsistensi tersebut membuat industri di Jepang benar-benar maju, baik skala kecil hingga besar.
Tentunya kesesuaian ini tidak hanya berlaku untuk produk makanan, tetapi juga barang-barang lain seperti aksesori, kerajinan, dan sebagainya.
UMKM Indonesia dapat belajar dari model promosi bisnis tersebut, yakni dengan mempromosikan produk menggunakan produk sendiri, tidak mengambil gambar gratis dari situs penyedia foto seperti Pexels, Pixabay, Freepik, dan sebagainya.
Pastikan antara produk yang ditawarkan ke konsumen benar-benar sama dengan gambar yang ada pada kemasan.
Atau jika budget untuk menyewa fotografer terbatas, para pelaku UMKM dapat menggunakan kamera HP dan gunakan aplikasi desain grafis AI untuk menghasilkan foto produk yang lebih bagus dengan efek sempurna.
3.5. Bekerja Sama dengan Industri atau Usaha yang Lebih Besar
Bisnis UMKM di Jepang dapat berkembang dan bertahan cenderung stabil karena bermitra atau bekerja sama dengan industri atau perusahaan besar. Singkatnya, perusahaan tersebutlah yang melalukan riset & pengembangan, karena UMKM tentu memiliki dana yang terbatas.
Jadi, dengan kemitraan atau melibatkan UMKM dalam rantai produksi atau penjualan bisa memberikan perkembangan yang positif bagi UMKM.
Misalnya seorang pemilik rumah makan melibatkan penjual beras dan sembako untuk memasok bahan masakan pada mereka. Nah, model dan rantai bisnis seperti inilah yang bisa membangkitkan UMKM. Baik di Jepang maupun di Indonesia sendiri.
Dari sudut pandang UMKM di Indonesia, para pemilik usaha berskala besar bisa mengajak atau menggandeng para pelaku UMKM. Sebaliknya, para pelaku UMKM juga bisa mengajukan proposal atau mengajak kerja sama dalam jangka waktu yang panjang.
Contoh nyata: Crewdible bantu UMKM naik kelas lewat program unggulannya dengan Bukalapak atau Niagahoster dan Kiriminaja mendukung UMKM lewat pengiriman online mereka.
Itulah beberapa hal yang dapat dicontoh dari perkembangan pelaku bisnis kecil dan menengah serta strategi pemasaran UMKM Jepang yang membuat mereka berkembang pesat sejauh ini.
Penutup
Itulah strategi pemasaran UMKM Jepang yang dinilai memberikan dampak cukup besar bagi negara, karena tidak hanya sekadar mampu meroket di dalam negeri, akan tetapi juga memberikan dampak hingga ke luar negeri.
Oh iya, kalau kamu sedang menjalankan bisnis dan ingin menarik pembeli lebih banyak, coba gunakan QRIS sebagai alat pembayaran karena metode yang satu ini punya manfaat positif bagi UMKM.
Jangan lupa untuk berkomentar dan beri kami masukan melalui media sosial Pintarjualan di Instagram atau Tips Pintar Jualan on Facebook agar terus berkembang, sehingga mampu menyuguhkan artikel berkualitas sesuai kebutuhan readers. Yuk, baca artikel menarik lainnya di Pintarjualan.id seputar bisnis dan peluang dari Anisa Juniardy. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi operation@tonjoo.id.
Sumber:
- https://www.smejapan.com/business-news/understanding-the-criteria-for-smes-in-japan/
- https://berita.yodu.id/makanan-jepang-di-anime/
- https://www.youtube.com/shorts/ElVRWTwhtEw
- https://www.idntimes.com/travel/destination/aisha-variella-f/kedai-kopi-di-jepang-c1c2
- https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4665190/hampir-bangkrut-penjual-jujur-di-jepang-minta-maaf-karena-kurangi-isian-taiyaki
- https://www.youtube.com/watch?v=m6YDxpMCMGI
- https://www.youtube.com/watch?v=CudbpkY9r08