Sudahkah kamu menerapkan strategi marketing jemput bola? Akhir-akhir ini banyak pengusaha UKM & UMKM merasa bisnisnya sepi, penjualan menurun, bahkan harus tersandung kasus pajak. Akibatnya, banyak yang merumahkan pegawai demi menjaga operasional usaha agar lebih efisien serta mempertahankan eksistensi bisnis.
Tak hanya UMKM, bahkan tahun ini banyak pabrik yang tutup seperti di Jawa Barat, pabrik tekstil terbesar di Jawa Tengah, dan terbaru adalah Kimia Farma yang menutup lima dari sepuluh pabriknya di Indonesia.
Imbas dari banyaknya pengusaha yang melakukan PHK pada pegawai tentu membuat angka pengangguran kian meningkat, sehingga sebagian dari mereka membuka usaha kecil-kecilan sendiri. Sayangnya, usaha ini tak selalu mulus akibat hantaman ekonomi di Indonesia masih terus berlanjut.
Lalu, bagaimana untuk mengakalinya agar usaha terus berjalan? Kami memberikan rekomendasi bagi kamu yang sedang membuka usaha untuk melakukan strategi marketing jemput bola seperti di bawah ini!
1. Terapkan Strategi Marketing Jemput Bola
Strategi marketing jemput bola adalah pendekatan bisnis yang dilakukan secara proaktif oleh para pelaku usaha untuk mencari, menarik, dan mendapatkan pelanggan secara langsung daripada harus menunggu mereka yang datang ke lokasi usaha.
Arti strategi marketing jemput bola
Strategi pemasaran seperti ini mulai dilakukan oleh sebagian UMKM untuk mencapai target penjualannya, baik di bidang produksi barang maupun layanan jasa. Selain itu, tujuannya adalah untuk:
- Membangun branding usaha
- Menggaet pelanggan baru dari berbagai wilayah atau daerah
- Mengurangi risiko dead stock akibat tidak laku terjual
- Menghindari pajak sewa restoran atau tempat usaha (PB1)
Catatan:Penghindaran pajak di Indonesia termasuk legal ya, tetapi penggelapan pajak tidak diperbolehkan karena melanggar hukum.
Lantas, apa saja strategi marketing jemput bola yang bisa dilakukan oleh para pengusaha UKM dan UMKM, terutama yang baru saja merintis bisnis dengan modal kecil? Simak penjelasannya di bawah ini!
2. Contoh Penerapan Strategi Marketing Jemput Bola
Strategi marketing jemput bola sangat direkomendasikan bagi kamu yang punya bisnis makanan dan kuliner, fashion, perlengkapan sehari-hari seperti masker, dan jasa seperti permak jeans, jahit tas, dan sebagainya.
Inilah contoh penerapan strategi marketing jemput bola yang bisa kamu coba:
ADVERTISEMENTS
2.1. Buka Booth atau Stand Food di acara CFD
Contoh pemasaran atau promosi dengan metode jemput bola yang sekarang sedang dilakukan oleh banyak pengusaha UMKM adalah dengan membuka booth atau stand food di acara mingguan CFD.
Cara ini terbilang cukup sukses untuk mengetes minat masyarakat terhadap produk yang kamu jual dan mencari target pemasaran dengan tepat.
Untuk mendirikan stand food atau booth di acara CFD, kamu hanya memerlukan meja, kompor, & kursi portable, gerobak dagangan (Jika memungkinkan), dan sebagainya. Kemudian jangan lupa pasang stand banner promosi agar mereka yang mengikuti Car Free Day tahu produk atau layanan jasa yang kamu tawarkan.
ADVERTISEMENTS
2.2. Berjualan di Alun-Alun lewat Program Pemerintah Setempat
Demi mendukung tumbuhnya pengusaha lokal, hampir sebagian besar pemerintah daerah atau pemerintah kabupaten di berbagai daerah di Indonesia akhirnya membuka terobosan baru yakni mempergunakan alun-alun sebagai tempat berlangsungnya kegiatan ekonomi, selain untuk menggalakkan event tertentu.
Makanya hampir di setiap alun-alun di berbagai daerah kini menjadi tempat yang aman, nyaman, dan legal bagi pengusaha UMKM untuk memperjualbelikan produknya tanpa khawatir akan dipungut pajak.
Selain itu, peluang berjualan di alun-alun juga jauh lebih besar ketimbang membuka usaha di ruko atau perumahan, karena masyarakatlah yang datang sendiri. Nah, untuk bergabung dengan para pedagang kaki lima (PKL) lainnya di alun-alun, kamu bisa bertanya terlebih dahulu mekanisme pendaftaran atau tanyakan apakah ada persyaratan khusus untuk membuka lapak di sana.
Baca Juga
Di alun-alun sendiri, saat ini kebanyakan penjual didominasi oleh:
- Bisnis kuliner
- Bisnis fashion wanita
- Bisnis jasa seperti naik kuda, becak, dan peralatan bermain anak-anak
- Usaha lukis di tempat
- Bisnis tanaman
- Bisnis akuarium hias
- Bisnis sayuran dan daging
Mengapa pilih alun-alun? Karena tempat ini punya ruang yang cukup luas untuk menampung para pengusaha UMKM dan tentunya buka setiap hari, tidak hanya Sabtu-Minggu saja. Makanya bisa jadi strategi marketing jemput bola yang lebih efektif.
ADVERTISEMENTS
2.3. Ikut Acara Festival UMKM Tertentu
Di berbagai kota saat ini juga sering ada festival atau event bulanan bahkan tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah setempat untuk memfasilitasi sekaligus membantu UMKM berkembang.
Contoh saja yang baru-baru ini adalah Pemerintah Kabupaten Boyolali menyelenggarakan festival UMKM 2024 di alun-alun Kidul selama lima hari dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat di Boyolali.
Nah, bagi kamu yang selama ini merasa promosi produknya belum maksimal dan pelanggan masih sepi, bisa nih bergabung dengan festival UMKM seperti ini. Bagaimana cara mendapat info seperti itu? Kamu bisa follow akun media sosial pemerintah kabupaten atau pemda di daerahmu. Biasanya mereka akan memberitahukan penyelenggaraan event atau festival melalui media sosial.
ADVERTISEMENTS
2.4. Gunakan Mobil Pribadi untuk Menjual Produk
Tidak usah menggunakan mobil van, mobil pribadi biasa rupanya juga bisa disulap sebagai tempat berjualan yang nyaman. Terutama untuk berjualan makanan, baju, masker, dan sebagainya.
Kamu bisa mengubah bagian jok atau bagian tengah mobil menjadi ruangan untuk menyimpan segala perlengkapan dan peralatan usaha. Setelah itu, kamu bisa berhenti di tempat-tempat yang sekiranya mendatangkan keuntungan tinggi dan lebih cepat.
Sebut saja seperti depan atau belakang kampus, dekat area kulineran di wilayah kota, public space yang sering dikunjungi masyarakat, dekat sekolah, area pasar, dan sebagainya.
2.5. Berjualan di Pasar
Satu lagi startegi marketing jemput bola yang dapat kamu lakukan adalah berjualan di pasar, tepatnya di pasar tradisional. Kini pasar rakyat seperti ini bukan hanya menjadi tempat untuk berjualan sayuran saja, tetapi juga beragam. Bahkan kios-kios daging, perkakas dapur, kuliner, dan lainnya juga bisa kamu temukan dengan mudah.
Mengapa pilih pasar? Karena selain buka setiap hari, umumnya padagang di pasar hanya diminta untuk membayar iuran retribusi resmi setiap bulannya sekitar tiga hingga lima ribu rupiah. Hal ini dinilai sangat terjangkau karena adanya pasar merupakan fasilitas yang sengaja disediakan oleh pemerintah Kabupaten setempat.
Makanya, cobalah untuk tidak gengsi dan mulai berjualan di pasar agar jualanmu makin dilirik banyak orang dan perlahan bisa survive dari kondisi ekonomi yang tidak stabil ini.
Akhir Kata
Itulah lima strategi marketing jemput bola yang bisa kamu coba sebagai pengusaha UMKM terutama jika sedang dalam fase merintis bisnis. Selian kelimanya, kamu juga dapat menjajal strategi UMKM Jepang untuk meningkatkan penjualan, mengukuhkan brand, hingga mampu membuka cabang baru di sektor Nasional.
Apabila sangat memungkinkan, kamu juga dapat melakukan partnership atau program silang dengan perusahaan tertentu untuk menggencarkan promosi usaha.
Jangan lupa untuk berkomentar dan beri kami masukan melalui media sosial Pintarjualan di Instagram atau Tips Pintar Jualan on Facebook agar terus berkembang, sehingga mampu menyuguhkan artikel berkualitas sesuai kebutuhan readers. Yuk, baca artikel menarik lainnya di Pintarjualan.id seputar bisnis dan peluang dari Anisa Juniardy. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi contact@tonjoo.com