Untuk bisa jualan di TikTok, kita perlu strategi khusus. Supaya, video yang kita upload tidak terlihat hard-selling. Karena audiens di TikTok lebih suka dengan konten-konten yang bahkan, tidak ada hubungannya dengan jualan.
Namun bukan berarti kita tidak dapat menawarkan produk di sana. Hanya saja, perlu adanya riset dan promosi yang dilakukan secara hati-hati. Dalam panduan praktis ini, kami sudah merangkum sejumlah penjelasan mengenai:
- Apa itu TikTok? Seperti apa karakter audiensnya?
- Cara-cara promosi dan jualan di platform TikTok,
- Tipe-tipe iklan yang sering muncul di TikTok.
Namun sebelum masuk ke topik pembahasan, ketuk Bookmark (â) di pojok kanan atas browser untuk menyimpan postingan ini – agar tidak ketinggalan update. Jika sudah, mari kita mulai.
Apa itu TikTok?
TikTok merupakan sosial media berbasis video maksimal 60 detik. Kebanyakan konten yang populer merupakan konten hiburan dan tips trik berbagai topik, mulai dari guyonan hingga serius.
Sejauh ini, TikTok menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di dunia. Baik dari sistem operasi iOS (Apple) maupun Android. Total pengguna aktifnya juga cukup tinggi, mencapai 800 juta pengguna per bulan.
Aplikasi berbagi video satu ini tersedia di 155 negara dan 75 bahasa di seluruh dunia. Menurut Statistica, audiens menghabiskan waktu sebanyak 52 menit tiap harinya untuk scrolling video TikTok. Setidaknya, pengguna 8x sehari buka aplikasi ini.
Topik video paling populer di platform TikTok adalah humor receh. Sedangkan, format video yang disenangi oleh audiens antara lain:
- Meme
- Duet
- Reaction
- Lip sync
- Vlog
- Tutorial
- Challenge
Selain itu, aspek yang membuat platform TikTok populer adalah hashtag-nya. Setiap creator memiliki strategi masing-masing untuk mempopulerkan hashtag yang dibuatnya. Dengan tujuan masuk FYP (For Your Page) di banyak pengguna.
Catatan: FYP (For Your Page) merupakan istilah untuk feed yang ada di TikTok. Feed ini seperti fitur “Explore” yang ada di Instagram. Jadi, video-video yang muncul merupakan video yang memang disukai oleh pengguna tersebut.
Karakter Audiens TikTok
Pada Januari 2020 lalu, menurut Statistica, TikTok masuk ke dalam aplikasi sosial media dengan pengguna aktif paling banyak di dunia, mencapai 800 juta setiap bulannya. Sebuah pencapaian yang cukup masif dan mahligai!
Tidak hanya itu, TikTok juga menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak diunduh, mencapai 1,3 milyar unduhan. Hal ini membuktikan, basis pengguna TikTok sangatlah besar.
Lalu, seperti apa karakteristik penggunanya? Kurang lebih seperti ini:
- Didominasi oleh Gen-Z dengan usia 10-19 tahun,
- Diikuti oleh generasi sebelumnya yang berusia 20-29 tahun dan 30-39 tahun.
Namun, jenis-jenis konten yang beredar di TikTok juga cukup beragam. Bahkan konten berfaedah seperti tips trik dan panduan praktis seputar finansial, life hack, pekerjaan & karier; juga banyak yang masuk trending.
ADVERTISEMENTS
Cara Promosi & Jualan di TikTok
Sejujurnya, kurang tepat apabila kita jualan di TikTok secara terang-terangan. Karena pada dasarnya, TikTok merupakan platform sharing video dengan durasi perhatian (time spent) yang sangat cepat.
Pengguna akan sangat mudah untuk scrolling video sesuai dengan minat mereka. Apalagi, konten-konten yang hadir di TikTok kebanyakan konten hiburan, karena memang diminati oleh banyak orang.
Jadi, akan jauh lebih tepat jika kita berpromosi di TikTok. Fokusnya untuk mendapatkan perhatian dari para pengguna + meningkatkan interaksi di akun official brand kita yang ada di TikTok.
Sampai di sini, sepakat ya? Baiklah kalau begitu. Lalu, bagaimana cara promosi di TikTok yang efektif?
ADVERTISEMENTS
1. Cari Topik Konten Populer
Konten-konten di TikTok sangatlah mudah untuk viral, dengan catatan, memang disukai oleh pengguna. Karena itu, sebelum posting konten apapun, ada baiknya untuk cari tau topik-topik apa saja yang diminati banyak orang.
Tadi di awal sudah disinggung, bahwa topik seputar candaan sangat diminati karena tergolong ringan. Apalagi untuk konten-konten tersebut dikonsumsi oleh Gen-Z yang cukup kekinian.
ADVERTISEMENTS
2. Gunakan Hashtag Populer
Setelah menemukan topik konten yang populer, kini cari tau lagi mengenai hashtag yang paling banyak dipakai. Kamu bisa mengetahuinya lewat fitur Explorer yang ada di aplikasi ataupun website TikTok.
Dengan menggunakan hashtag ini, kesempatan konten kamu dilihat oleh orang-orang akan semakin besar. Mengingat, peran hashtag cukup membawa pengaruh yang cukup tinggi di algoritma TikTok.
ADVERTISEMENTS
3. Rajin Posting Konten
Apabila sudah mengetahui topik-topik mana saja yang sering dikonsumsi oleh pengguna, kini saatnya kamu meracik kontennya. Di sinilah, biasanya butuh usaha dan kesabaran ekstra untuk tetap konsisten.
Konsistensi di TikTok cukup penting bagi akun manapun yang ingin terlihat menonjol dan selalu muncul di FYP audiens. Karena, TikTok sangat senang apabila ada akun yang aktif, kemudian disukai oleh banyak orang pula.
Baca juga konten menarik lainnya:
- [Panduan A-Z] Cara Jualan di Facebook Marketplace untuk Pemula dari Nol
- Apa itu Preloved? Cara Mendapatkan Second Stuff Kualitas Bagus & Harga Murah
- Apa itu Pre-Order? Pengertian, Contoh, dan Strategi Praktis untuk Jualan Online
4. Interaksi dengan Audiens
Setelah rutin posting konten, giliran kamu menjalin interaksi bersama audiens. Balas komentar-komentar mereka dengan nada yang personal, tidak menggunakan template apapun.
Baca Juga
Berperilaku seperti orang pada umumnya, tidak kaku, dan acapkali menyelipkan candaan-candaan yang mencairkan suasana. Dengan membangun interaksi, akun kamu akan dinilai cukup menjawab kebutuhan audiens.
5. Collabs dengan Influencer
Setelah punya basis konten dan audiens yang cukup dan konsisten, maka saatnya kamu bisa menjalin kolaborasi bersama influencer. Influencer ini tidaklah harus influencer dengan ratusan ribu followers, melainkan di kisaran 1 ribuan pun sudah cukup.
Kadang, micro-influencer ini justru memberikan hasil yang cukup bagus. Karena biasanya, interaksi yang terjalin di akun tersebut masih cukup tinggi dan begitu dekat dengan audiens.
6. Buat Hashtag Challenge
Dalam kolaborasi bersama influencer tersebut, kamu juga dapat menyelipkan kampanye hashtag. Di TikTok, istilah tersebut dinamakan hashtag challenge. Yakni, orang-orang akan menirukan isi konten sesuai dengan gaya masing-masing.
Challenge ini sangat mudah viral, namun juga cepat turun antusiasmenya. Jadi, gunakan momen sebagai penentu untuk membuat challenge yang akan diikuti oleh banyak pengguna.
7. Pasang Iklan di TikTok
Langkah yang bisa kamu terapkan berikutnya, adalah pasang iklan di TikTok Ads. Memang masih baru dan belum banyak brand yang menggunakannya, tapi justru kamu dapat mengeksplorasi kesempatan tersebut.
Namun dengan catatan, kamu sudah menyiapkan berapa biaya iklan yang akan dihabiskan. Dan tentu saja, risiko untuk tidak mendapatkan hasil yang sesuai harapan akan selalu ada. Jadi, putuskan dengan bijak, ya.
Baca juga konten menarik lainnya:
- [Panduan A-Z] Cara Jualan di Tokopedia dari Nol Hingga Banjir Orderan
- [Panduan A-Z] Cara Jualan di Shopee untuk Pemula Agar Usaha Makin Cuan
- [Panduan A-Z] Cara Jualan di Lazada dari Nol Sampai Sukses Menjual
Tipe-tipe Iklan di TikTok
TikTok juga menawarkan layanan iklan bagi brand yang ingin mendapatkan perhatian, interaksi, hingga konversi. TikTok telah memiliki basis data pengguna yang cukup besar, sehingga cukup PD untuk menawarkan layanan ini.
Dalam riset yang kami lakukan, setidaknya ada beberapa tipe iklan yang dapat brand jalankan di TikTok. Apa sajakah itu? Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Partnership
Nama lain dari kerja sama dengan influencer. Artinya, kamu mengajak influencer untuk turut mempopulerkan brand maupun produk secara spesifik dengan konten-konten sekreatif mungkin.
Saran kami, apabila ingin mendalami tipe iklan yang satu ini, ya wajib teliti dalam memilih influencer. Tidak semua influencer punya rate card yang terjangkau. Namun, kamu dapat mengincar “micro influencer” untuk alternatifnya.
2. Brand lenses
Setiap brand yang terdaftar di TikTok dapat membuat sticker sendiri. Sticker ini bisa dibuat dengan tujuan mengkampanyekan brand tersebut. Sangat cocok apabila ingin menambah brand awareness di sosmed TikTok.
Memang sih, pembuatan sticker dan filter TikTok ini sedikit memakan waktu dan biaya. Namun untuk efektivitasnya dalam meningkatkan nama brand, terbilang cukup bagus dan affordable.
3. Hashtag challenge
Kampanye hashtag ini juga sedikit melibatkan peran influencer sebagai langkah awalnya. Supaya para follower dapat dengan mudah mengikuti challenge tersebut, hingga menjadikannya viral dan diikuti makin banyak orang.
Lagi-lagi, langkah ini membutuhkan sedikit usaha dan biaya (jika memakai layanan TikTok Ads). Bahkan jumlahnya cukup besar untuk ukuran usaha mikro, kecil, dan menengah. Tapi tidak ada salahnya, siapa tau dapat “jack pot” kan?
4. Brand takeover
TikTok Ads juga menawarkan layanan periklanan dengan tampilan full satu layar. Konten seperti ini cukup menarik perhatian bagi siapapun target audiens yang sedang asyik scroll di FYP mereka masing-masing.
Dalam iklan tersebut, brand dapat mencantumkan link menuju ke website, atau menawarkan hashtag untuk challenge bersama. Namun lagi-lagi, biaya yang dibutuhkan untuk iklan jenis ini cukuplah besar.
5. In-feed native video
Iklan video biasa yang muncul setiap kali pengguna ingin play video di FYP mereka. Iklan video tersebut dapat di-skip, mirip sekali dengan iklan-iklan yang sering kita lihat di platform YouTube.
Format video iklan tersebut mirip seperti IG Stories dengan durasi maksimal 15 detik. Budget iklan yang dihabiskan sangat bergantung pada demografi, usia, dan jenis kelamin dari target audiens yang disasar.
Rangkuman
[su_note]- TikTok merupakan sosial media berbasis video maksimal 60 detik. Konten-konten di TikTok terbilang kreatif dengan topik terpopuler seputar humor. Formatnya ada yang meme, lipsync, vlog, duet, hingga reaction.
- Karakteristik audiens TikTok lebih suka konten-konten yang ringan, humor receh, namun sesekali juga ingin konten berfaedah mengenai kehidupan sehari-hari. Pengguna paling banyak yakni Gen-Z (10-19 tahun).
- Tipe-tipe layanan TikTok Ads antara lain: in-feed native video, brand takeover, hashtag challenge, brand lenses, dan partnership. Layanan ini masih baru dan mungkin belum cukup banyak brand yang memakainya.
Bagaimana, apakah ada yang belum jelas dari tulisan di atas? Jika ada, Tinggalkan Balasan (â) di kolom komentar di bawah untuk bertanya, ya. Sebisa mungkin kami bantu carikan jawaban dan solusi praktisnya.
Kalau suka postingan ini, kami rasa, kamu juga akan menyukai postingan kami yang lain. Baca topik lainnya di sesi “Artikel Terkait” di bawah postingan ini. Kami sering bahas topik-topik seputar online shop, pemasaran digital, hingga ekspedisi.
Follow (?) akun Instagram kami di @PintarJualan.id untuk mendapatkan notifikasi langsung dari admin. Di sana, kamu bisa ikutan komentar dan diskusi, atau bertanya kepada kami. Ditunggu likes, comments, dan DM-nya!
Akhir kata, terima kasih dan semoga dapat membantu, yaa~ ?