Jakarta, 09 Februari 2022 – Ramai jadi perbincangan, Kerajaan Arab Saudi berencana menyelenggarakan ibadah haji secara virtual melalui metaverse. Hal ini tak pelak memicu polemik di kalangan masyarakat. Lantas, apa sih metaverse itu?
Dilansir dari Coinmarketcap, metaverse merupakan dunia virtual dari sebagian atau segala hal yang hadir di dunia nyata. Metaverse sengaja dibuat dan menjadi versi digital dari sebuah tempat, interaksi manusia atau berbagai aspek yang ada di dunia nyata lainnya.
Baca Juga: Resmi Dibuka! Tech Hub Bukalapak di Australia Dapat Dukungan Dubes RI
Gampangnya saja, metaverse adalah dunia digital yang diciptakan sedemikian rupa hingga mirip dengan dunia nyata. Mulai dari penampakan morfologis (tanah, bangunan) hingga subjek (manusia) yang dikenal dengan istilah avatar.
Semua objek dan subjek yang ada di metaverse juga bisa diperjualbelikan layaknya yang ada di dunia nyata. Bedanya, jual beli aset yang tersedia di metaverse menggunakakn mata uang khusus yang dikenal dengan nama kripto.
Layaknya dunia nyata, di metaverse orang-orang bisa melakukan aktivitas, berinteraksi, berkunjung ke sebuah tempat, hingga melakukan transaksi jual beli. Jika diperhatikan, metaverse agaknya mirip dengan penggambaran dunia dalam film Science Fiction berjudul Ready Player One.
Namun, apa sih metaverse dan apa ciri-cirinya? Ada 3 karakteristik umum yang menjadi ciri khas metaverse.
- Persisten
Metaverse tidak pernah berhenti dan akan terus berjalan tanpa ada reset, jeda atau akhir.
- Real-time
Metaverse adalah dunia digital yang tentunya isi di dalamnya sudah didesain sedemikian rupa. Meski demikian, metaverse menawarkan aktivitas secara real time kepada penggunanya.
- Fungsi Ekonomi
Tak jauh beda dengan dunia nyata, metaverse juga memiliki fungsi ekonomi yang luas di dalamnya. Di dunia metaverse pengguna dapat berjualan, membeli produk / layanan pakai mata uang kripto yang berbasis blockchain. Sedikit banyak sama dengan NFT.
Baca Juga: Bank Mandiri Gelar Invest Terbesar, Mandiri Investment Forum (MIF) 2022
Baca Juga
Ibadah Haji Virtual melalui Metaverse
Rencana pelaksanaan ibadah haji secara virtual di metaverse muncul pertama kali setelah hadirnya Kakbah di dunia digital tersebut. Kakbah Masjidil Haram di metaverse belum lama diciptakan dan diresmikan oleh pihak Kerajaan Saudi.
Menurut berita dari Middle East Eye, pembuatan metaverse Kakbah dipublikasikan sejak akhir Desember 2021 dan diberi nama proyek Virtual Black Stone. Sheikh Abdul Rahman Al Sudais, Imam Besar Masjidil Haram merupakan orang pertama yang berkunjung ke Kakbah metaverse menggunakan bantuan VR / Virtual Reality.
Pembuatan Kakbah di metaverse ini diinisiasi oleh Badan Urusan Pemaeran dan Museum Arab Saudi bersama Universitas Ummul Quro. Tujuan awal pembuatan metaverse Kakbah adalah untuk membantu seluruh umat Islam seluruh dunia agar dapat melihat langsung Hajar Aswad secara online.
Wajar saja, tidak mudah bagi semua orang untuk bisa sampai ke Mekah. Kalaupun sudah di Masjidil Haram, orang-orang harus mengantri dan bahkan berebut agar bisa menyentuh Hajar Aswad. Ditambah pandemi yang tak kunjung usai, berkunjung ke Masjidil Haram semakin sulit.
Karena hal itu, di kawasan Timur Tengah muncullah ide untuk mengadakan ibadah haji virtual melalui metaverse ini. Jelas hal tersebut menimbulkan pro dan kontra, meskipun perdebatan tersebut tak begitu ramai diperbincangkan di kalangan masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Prospek Cuan! Baru Launching, Harga Token ASIX Anang Naik 25X Lipat
Lantas, bagaimana tanggapan ulama Timur Tengah terkait hal ini? Departemen Urusan Agama Turki sudah mengeluarkan fatwa bahwa kunjungan ke Kakbah di metaverse tidak sah.
Menurut Hurriyet Daily News Turki, para ulama negeri tersebut sudah melakukan kajian selama sebulan. Dan hasilnya, mereka menegaskan bahwa ibadah haji secara virtual (di metaverse) tidak dapat dianggap ibadah haji.
Remzi Bircan selaku Direktur Departemen Layanan Haji dan Umrah Diyanet menegaskan, masyarakat boleh saja berkunjung ke metaverse Kakbah tapi tidak dihitung sebagai ibadah. Jadi, apa sih metaverse dan bagaimana haji di metaverse?
Kesimpulannya, haji harus tetap dilaksanakan secara real di dunia nyata, bukan virtual di metaverse. Metaverse Kakbah bisa dikunjungi dengan VR sebagai alternatif kunjungan non ibadah layaknya layanan metaverse museum dunia.
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com, “Apa Itu Metaverse yang Bakal Hadirkan Ibadah Haji Virtualâ
Link sumber: https://inet.detik.com/cyberlife/d-5934263/apa-itu-metaverse-yang-bakal-hadirkan-ibadah-haji-virtual