JD.ID baru saja mengumumkan bahwa mulai 15 Februari platform E-Commerce tersebut akan mulai menutup penerimaan pesanan. Hal ini dilakukan sebelum JD.ID berhenti beroperasi sepenuhnya sebagai situs jual beli online.
Selain JD.ID, ada beberapa e-Commerce lain yang juga menutup layanan karena bangkrut. Beberapa perusahaan Indonesia ini bangkrut sejak awal pandemi.
Mengutip Katadata, daftar startup yang tutup di Indonesia sejak awal pandemi Corona meliputi usaha berikut,
- e-Commerce furnitur – Fabelio
- e-Commerce busana atau fashion – Sorabel
- Penyedia bahan baku bagi restoran – Stoqo
- Penyedia layanan akomodasi – AiryRooms
- Fintech lending atau pinjaman online – UangTeman
- Penyedia layanan Video on Demand – Hooq
- Penyedia layanan jasa – Beres.id
- Startup penyedia sayur dan bahan pokok – Brambang
- Penyedia game online – Mobile Premier League (MPL)
- Aplikasi navigasi transportasi umum – Trafi
- Startup Kripto – Blocknom
- Quick Commerce – Bananas
- e-Commerce Elevenia
- e-Commerce JD.ID
Sementara beberapa Startup yang harus PHK atau menutup divisnya antara lain,
- Startup penyedia sayur dan bahan pokok – SayurBox menutup toko offline dan bisnis di dua lokasi
- Startup penyedia sayur dan bahan pokok – TaniHub menutup layanan business to consumer (B2C)
- Startup tiket travel – Traveloka menutup beberapa layanan
- Startup penyedia sayur dan bahan pokok – Happy Fresh Tutup namun beroperasi kembali setelah mendapatkan pendanaan
- Sub divisi Gojek – Gojek Festival dan GoLife
JD.Com kini fokus ke Rantai Pasok
Terkait penutupan JD.ID, Head of Corporate & Public Affairs JD.ID Setya Yudha Indraswara menyampaikan bahwa penutupan JD.ID ini merupakan keputusan strategis dari JD.Com.
“Dengan sangat menyesal kami mengumumkan bahwa JD.ID akan stop menerima pesanan sejak 15 Februari,” ungkapnya melalui laman resmi, Senin (30/1).
Meski JD.ID tutup, JD.Com sebagai raksasa e-Commerce yang berbasis di Tiongkok ini masih beroperasi dan akan lebih fikus pada pengembangan jaringan rantai pasok lintas-negara, logistik, dan pergudangan.
Sebelum melakukan penutupan, JD.ID sudah melakukan PHK (Pemutusan hubungan Kerja) dua kali, yakni pada Mei dan Desember 2022.
Pada PHK terakhir, jumlah karyawan yang dipecat mencapai 30% dari jumlah total karyawan. Tentunya, proses pemutusan hubungan kerja sesuai dengan regulasi terkait PHK.
Baca Juga
Anak usaha dari JD.ID di bidang pengiriman, JDL Express juga menutup layanan pada 22 Januari lalu, setelah sebelumnya menghentikan pendaftaran pengguna baru sejak 1 Januari.
Dengan bertambahnya JD.ID, daftar startup yang harus PHK dan berujung tutup semakin bertambah panjang.
Investasi Tetap Baik-Baik Saja
Meski begitu, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menuturkan mengenai tumbangnya banyak startup dan penghentian layanan pada tahun 2022 ini merupakan hal yang wajar dalam dunia bisnis. Karenanya, hal ini tidak akan berdampak pada realisasi investasi di Indonesia.
Mengutip dari Kontan, Menteri Investasi menyampaikan bahwa model bisnis startup memang harus diantisipasi dan memiliki masa naik turunnya. Hanya saja, masing-masing memiliki kemampuan berbeda untuk memitigasi.
Kondisi badai PHK dan rentetan startup yang bangkrut ini diyakini tidak berdampak pada kinerja investasi di Indonesia. Terbukti, realisasi investasi 2022 berhasil melampaui target.
Menteri Bahlil melanjutkan, dampaknya kepada investasi dalam konteks akumulasi realisasi akan baik-baik saja. Menurutnya, setiap pengusaha pasti akan mengalami berbagai masalah, terutama pada perusahaan rintisan yang penuh dinamika.
Kamu bisa meninggalkan komentar dan memberikan masukan melalui media sosial @pintarjualan.id di Instagram dan Tips Pintar Jualan di Facebook. Yuk, baca artikel menarik lainnya di pintarjuaan.id seputar Berita, E-Commerce atau artikel lainnya dari Hanif Mufid. Untuk informasi lebih lanjut atau ada keperluan sesuatu silakan hubungi kami via admin@pintarjualan.id
sumber:
- JD.ID Tutup 15 Februari, Berikut Daftar Startup Tutup & Bangkrut di RI – https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230131153815-37-409772/jdid-bangkrut-korban-pertama-perang-raksasa-china-di-asean
- Banyak Startup Lokal Bangkrut, Begini Kata Menteri Investasi – https://nasional.kontan.co.id/news/banyak-startup-lokal-bangkrut-begini-kata-menteri-investasi