Kisah Darien: Dropshipper Baleomol Sukses Raih Omzet Hingga 100 Juta

Ayu 18 Jan 2022 7 Menit 0

Permulaan: Langkah Berat Jadi Dropshipper

Di awal-awal memulai bisnis dropshipping bisa dibilang jadi waktu terberat bagi Darien. Pasalnya, ia belum memiliki perangkat yang mumpuni untuk bisa menekuni bisnis tersebut.

Darien masih mengandalkan perangkat HP untuk belajar bisnis dropship. Beruntung ada modal tabungan dari ia sekolah pesantren dulu. Jumlahnya tidka banyak, hanya Rp 400.000.

Dari uang tersebut Darien berinisiatif membeli perangkat laptop dengan mencarinya di Facebook Marketplace. Apa daya, uang tersebut hanya mampu untuk membeli netbook second yang baterainya pun sudah rusak. Sehingga untuk menggunakannya harus sembari mengecasnya.

Memang masih di bawah umur, Darien memang tidak punya modal apa-apa. Ia pun meminjam uang orang tua untuk mendaftar jadi member dropshipper.

Untungnya, orang tua Darien begitu support dengan keputusan anak mereka. Bukan hanya dukungan materi, mereka juga senantiasa memberika dukungan doa dan moral. Selagi itu baik, orang tua Darien selalu siap memberi dukungan.

Tidak hanya modal untuk gabung di baleomol, modal untuk orderan juga masih ditanggung oleh orang tua. Bahkan, hingga saat ini Darien menggunakan rekening atas nama kedua orang tuanya.

Darien menjelaskan, sejauh ini modal terbesar yang dikeluarkan untuk bisnis tersebut skeitar Rp 7 jutaan sehar. Modal tersebut adalah modal mentah untuk beli barang di baleomol.

Mulai Belajar Optimasi, Editting, dll

Setelah mantap memilih bisnis dropship, Darien mulai belajar banyak hal mengenai optimasi, editting gambar, promosi, dll. Ia benar-benar belajar dari nol, karena memang tidak punya basic ilmu apa-apa.

Darien mulai membiasakan diri membagi waktunya demi kelancaran sekolah, pesantren dan bisnisnya. Ia mengaku sempat suka main game, ada sekitar 3 game di HP nya. Tapi sejak ia berbisnis, semua game di HP nya dihapus.

Ia pun mematikan notifikasi Whatsapp dan sangat mengurangi waktu untuk scroll media sosial. Darien benar-benar ingin bisa membagi waktu dan fokus pada bisnisnya.

Bukan itu saja, semenjak fokus bisnis, ia juga harus membagi waktu, untuk sekolah, pesantren dan bisnis. Ia selalu mengusahakan belajar setiap hari, tentunya setelah tugas sekolah dan snatri sudah selesai.

Biasanya ia mulai beralih untuk belajar jualan online Shopee setelah pukul 22.00 WIB.

Langkah-Langkah Dropshipping Shopee ala Darien

Setelah join dengan Baleomol, Darien pun memutuskan untuk fokus jualan di Shopee. Meski tak punya pengalaman cara menjadi dropshipper sebelumnya, namun ia mantap untuk maju. Beruntung, ia juga mendapat restu dari kedua orang tuanya.

Berikut langkah-langkah yang ia terapkan pada toko jualannya.

Riset Produk & Supplier

Saat merintis tokonya, Darien memilih kategori fashion di Belomol dengan alasan produk tersebut yang paling berpeluang.

Darien tak sembarangan memilih produk yang hendak dijual di tokonya. Ia selalu melakukan riset produk terlaris di Google Trend. Cara risetnya adalah dengan mencari supplier dan produk rekomendasi di Baleomol.

Seperti apa supplier rekomendasi itu? Ciri-cirinya adalah fast response,punya rating tinggi, penjualannya banyak dan memiliki grup support. Setelah dapat supplier, langkah selanjutnya adalah mengupload produk ke toko di Shopee.

Riset Kata Kunci / Judul

Tugas selanjutnya adalah yang paling penting dan paling berat. Apakah itu? Yups, riset kata kunci.

Berbeda dengan penjualan offline, jualan online khususnya di marketplace perlu melakukan riset kata kunci dengan optimasi. Saat optimasi kata kunci, ada banyak sekali hal yang harus diperhatikan, seperti:

  • keyword utama
  • keyword turunan
  • persaingan harga
  • dan banyak lagi.

Untuk riset kata kunci / judul, Darien memanfaatkan platform Search Shopee dan Pencarian Suggest Shopee.

Setelah menemukan kata kunci turunannya, kemudian mengecek persaingan harga. Lihat apakah harga di pesaing berada di bawah atau di atas produk kita.

Riset kata kunci ini sangat penting karena begitu menentukan laris tidaknya jualan kita nanti. Karena itu, riset biasanya tidak sembarang dan membutuhkan waktu lumayan lama.

Sedikit tips, untuk riset coba gunakan judul atau kata kunci yang agak panjang agar dapat menarik banyak kategori. Selain itu, cari kata kunci yang persaingannya tidak terlalu ketat.

Laman: 1 2 3

Bagikan ke:
Diarsipkan di bawah:
Ayu
Ditulis oleh

Ayu

Be bold & strong through what you say and share ~

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *