5. Kue Mangkok
Kue mangkok (Fa Gao) mirip sekali dengan bolu kukus, tetapi bahan utama pembuatannya menggunakan tape singkong dan biasanya disajikan dengan warna merah atau pink yang mencirikan suasana Imlek.
Kue mangkok pertama kali diperkenalkan oleh orang-orang dari daerah Fujian (dikenal juga Hokkien) dan saat Imlek biasa disajikan dengan tampilan warna-warna yang cerah serta mencolok karena bagi etnis Tionghoa warna tersebut menandakan kebahagiaan.
Kue mangkok juga digunakan sebagai komponen persembahan ketika bersembahyang di kelenteng. Jumlah yang dibawa untuk persembahan pun harus ganjil (3, 5, 7, dan seterusnya) dan makin banyak yang dibawa, maka harapan keberuntungan juga kian tinggi.
Mau coba bisnis kue khas Imlek yang satu ini? Kamu bisa membuatnya sendiri di rumah dengan mempelajari resep serta proses pembuatannya lewat YouTube.
6. Kue Ku
Sudah pernah dengar kue ku atau ang ku kueh? Makanan yang terbuat dari tepung beras ketan berisikan kacang hijau kupas atau biji bunga teratai (lotus) ini juga selalu jadi hidangan wajib saat Tahun Baru Imlek.
Kue ku biasanya dicetak menggunakan cetakan berbentuk kura-kura dan warnanya merah. Bentuk kura-kura melambangkan panjang umur (karena hewan ini dipercaya punya umur yang panjang) dan warna merah lekat dengan suasana Imlek.
Harga per kue ku biasanya dijual mulai dari Rp2.000-Rp3.500 per pcs dengan mengambil keuntungan 500-1500 tiap buahnya.
Salah satu keuntungan binis kue khas Imlek ini adalah harganya murah, sehingga pasar juga luas. Bahkan kamu bisa jualan jajanan tradisional ini di pasar atau justru menjadi pemasok bagi para pedagang di pasar.
ADVERTISEMENTS
7. Kue Semprong
Baca Juga
Kue semprong atau kue kipas lipat juga biasanya tidak absen saat perayaan Imlek, khususnya di Kota Medan.
Camilan ringan yang terbuat dari tepung tapioka, kelapa, gula aren, telur, gula, dan lainnya ini cukup populer bagi sebagian masyarakat Tionghoa. Teksturnya yang renyah serta manis membuat kue semprong disukai semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orangtua.
Meski tidak semua etnis Cina menyajikan kue semprong saat Imlek, tetapi makanan ini bisa jadi hantaran yang direkomendasikan dan tentu saja tidak mudah basi. Jadi menguntungkan juga dari sisi penjual.
Mengapa berjualan kue semprong? Karena makanan ini bukan hanya dicari pada saat Imlek saja, tetapi juga saat mendekati hari Raya Idul Fitri. Jadi, setelah Imlek selesai, kamu bisa tetap menjualnya.
Nah, menarik bukan bisnis kue khas Imlek? Selain sangat menghormati budaya, masyarakat umum di Indonesia cenderung menyukai kuliner, sehingga bisnis kue khas Imlek seperti di atas benar-benar kami sarankan untuk kamu yang mau menjajal usaha kuliner dan makanan tetapi bingung memulainya.
ADVERTISEMENTS
FAQ
Kue khas imlek apa saja?
Kue khas Imlek yang biasanya hadir saat perayaan adalah kue keranjang, kue mochi, kue ku, kue mangkok, dan aneka kue kering lainnya.
Bagaimana cara memulai bisnis saat menjelang Imlek?
Untuk memulai bisnis saat Imlek, kamu bisa mencari tahu tentang produk yang laris di media sosial atau marketplace, riset suasana atau perayaan Imlek di lingkungan sekitar, kemudian tentukan jenis bisnis, ikut kemitraan, atau bisa juga menjadi dropshipper dan reseller pernak-pernik Imlek.
ADVERTISEMENTS
Kesimpulan
Karena bisnis kue khas Imlek atau makanan lainnya punya risiko pada waktu penggunaan, jadi pastikan kamu memilih produk yang bisa tahan lama serta pasarnya luas ya.
Untuk belajar pemasaran, kamu bisa mencontoh cara berbisnis orang China dalam berdagang, sehingga kebanyakan dari mereka sukses.
Jangan lupa untuk berkomentar dan beri kami masukan melalui media sosial Pintarjualan di Instagram atau Tips Pintar Jualan on Facebook agar terus berkembang, sehingga mampu menyuguhkan artikel berkualitas sesuai kebutuhan readers. Yuk, baca artikel menarik lainnya di Pintarjualan.id seputar bisnis dan peluang dari Anisa Juniardy. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi operation@tonjoo.id.