Setelah melakukan PHK terhadap 200 orang karyawannya pada Desember 2022, kini giliran JD.ID tutup layanan JDL Express Indonesia.
JDL Express adalah jasa pengiriman logistik yang beroperasi di bawah PT Jaya Express Transindo dan tercatat resmi telah berafiliasi dengan JD.ID dan JD Logistic untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Dalam proses perkembangannya, JDL Express telah menjadi rumah bagi 3000 lebih kurir dengan 11 gudang yang tersebar di sejumlah wilayah serta 250 lebih kantor drop point yang cukup diandalkan oleh customer, terutama pengguna JD.ID.
Namun pada Minggu (22/01), JDL Express Indonesia resmi menutup layanannya lewat pengumuman yang diterbitkan melalui website resmi mereka.
Pada laman utama sangat jelas tertulis “Layanan JDL Express Indonesia nonaktif per tanggal 22 Januari 2023”
Sebelumnya pihak perusahaan juga telah memberitahu bahwa “Per 1 Januari 2023 JDL Express Indonesia menonaktifkan layanan registrasi untuk pengguna baru”.
Dengan demikian, perusahaan ekspedisi tersebut tidak menerima pendaftaran bagi member atau pengguna baru lagi, sedangkan pengguna lama masih diberi akses untuk menyelesaikan aktivitasnya selama menggunakan JDL Express Indonesia.
Misalnya untuk tracking atau cek resi paket, mengurus administrasi, merampungkan urusan ke customer service, dan sebagainya.
Penutupan perusahaan yang sebelumnya dikenal dengan nama J-Express ini makin memperkuat sinyal bahwa telah terjadi kerugian yang tak sedikit selama beroperasi di Indonesia.
Tidak hanya di dalam negeri, Tech in Asia pun menyebut jika pada kuartal I 2023, perusahaan besutan e-Commerce China, JD.com dan Provident Capital ini juga menutup cabang bisnisnya di Thailand.
Toko ofline JD.ID yang berada di Jakarta belakangan ini juga terpantau tengah mengosongkan stok dan menggelar cuci gudang (clearance sale) agar
Hingga saat ini belum diketahui alasan atau penyebab utama keputusan tersebut diambil karena pihak JD.ID belum memberikan pernyataan resmi secara langsung.
Baca Juga
Sebuah akun @ecommurz di Twitter menyebut jika JDL dan JD.ID akan ditutup dan kemungkinan pengumuman resmi pengunduran diri tersebut bakal dirilis pada akhir bulan. Selain itu, 15 Februari akan menjadi hari terakhir JDL Express beroperasi. Beberapa karyawan akan dipekerjakan kembali sebagai karyawan kontrak agar dapat membereskan beberapa hal sebelum benar-benar pengunduran diri terjadi.
Dilansir dari South China Morning Post, angka penjualan disebut-sebut menjadi tantangan tersendiri bagi JD.com di wilayah Asia Tenggara, sehingga di waktu yang sama, perusahaan harus mencari serta menemukan investor yang tepat agar mampu bertahan di pasar Indonesia serta Thailand.
Beban perusahaan untuk melakukan perluasan usaha di kedua negara tersebut kabarnya mampu menembus angka yang fantastis yakni USD1,39 miliar atau setara dengan Rp21, 8 triliun dalam kurun waktu 8 tahun.
Ditambah lagi Data.ai belum lama ini mengungkap jika pengguna JD.ID dalam satu tahun belum mampu menyentuh angka 1 juta akun aktif.
Hal ini tentu juga dipengaruhi oleh banyaknya kompetitor dari e-Commerce yang kini juga menjadi favorit masyarakat seperti TikTok Shop, Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Blibli.
Jangan lupa untuk berkomentar dan beri kami masukan melalui media sosial Pintarjualan di Instagram atau Tips Pintar Jualan on Facebook agar terus berkembang, sehingga mampu menyuguhkan artikel berkualitas sesuai kebutuhan readers. Yuk, baca artikel menarik lainnya di Pintarjualan.id seputar marketplace dari Anisa Juniardy. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi operation@tonjoo.id.
Sumber:
- JD Indonesia to shutter in-house logistics ops amid exit rumors – https://www.techinasia.com/jd-indonesia-close-inhouse-logistics-operations-exit-rumors
- Chinese e-commerce giant JD.com eyes retreat from joint ventures in Indonesia and Thailand to sharpen focus on home market – https://www.scmp.com/tech/big-tech/article/3201423/chinese-e-commerce-giant-jdcom-eyes-retreat-southeast-asian-markets-indonesia-thailand-sharpen-focus
- JD.com to reportedly exit Thailand and Indonesia in 2023 – https://www.marketing-interactive.com/jd-com-to-reportedly-exit-thailand-and-indonesia-in-2023