Setelah melewati serangkaian proses yang panjang, FIFA pun memutuskan secara resmi bahwa Indonesia dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023.
Pengumuman tersebut tentunya mendatangkan banyak opini pro dan kontra di antara seluruh masyarakat di tanah air, terutama bagi pecinta sepakbola.
Sebagian masyarakat bahkan para pemain U-20 sendiri mengaku sangat terpukul dan kecewa atas keputusan final yang dijatuhkan oleh FIFA. Hal serupa juga tampak dari sektor ekonomi yang dinilai merugi akibat peristiwa tersebut.
Sektor UMKM yang dianggap sebagai pilarnya perekenomian bangsa akan mengalami peningkatan pesat rupanya harus terkena imbas dari kebijakan yang dibuat oleh Federation Internationale de Football Association (FIFA).
Padahal banyak pemilik UKM dan UMKM yang jauh-jauh hari sudah melakukan berbagai persiapan untuk memeriahkan Piala Dunia U-20. Khusunya UMKM yang sebelumnya sudah bergabung menjadi mitra penyelenggara dengan membuat pernak-pernik serta produk dengan nuansa Piala Dunia.
Sebut saja seperti pemilik usaha kerajinan tangan, merchandise, jersey, aksesori, dan sebagainya.
Dari sekian banyaknya usaha, UMKM wilayah Jawa Barat mendapatkan perhatian cukup besar dari publik. Pasalnya para pemilik bisnis di daerah Jabar digadang-gadang akan memeriahkan ajang tersebut karena provinsinya bakal didapuk sebagai venue Piala Dunia U-20.
Namun tak menyangka jika FIFA mengeluarkan keputusan bulat untuk melangsungkan pertandaingan bola antar negara di dunia di rumput Indonesia.
Baca Juga
Menurut perkiraan, kerugian yang diderita oleh pemilik usaha kecil dan menengah tak sedikit, meskipun belum ditetapkan taksiran nominalnya secara pasti. Bahkan beberapa pihak menyebut jika harus ada salah satu yang bertanggung jawab atas masalah ini.
Menghadapi situasi sekarang, Ketua Umum Asosiasi Industri Usaha mikro Kecil dan Menengah (Akumandiri), Hermawati Setyorini berharap agar diberikan solusi nyata dari perwakilan PSSI atau pun pemerintah untuk mengatasi persoalan yang sekarang menimpa para pelaku usaha.
Lebih lanjut, Hermawati juga memohon agar produk yang sudah terlanjur diproduksi di dalam negeri bisa tetap dipakai dalam ajang kejuaraan Piala Dunia U-20 di negara pengganti.
Sebab, menurutnya perhelatan Piala Dunia U-20 dapat menjadi pancingan sekaligus gerbang pembuka untuk mendorong dan memajukan perekonomian di dalam negeri.
Jangan lupa untuk berkomentar dan beri kami masukan melalui media sosial Pintarjualan di Instagram atau Tips Pintar Jualan on Facebook agar terus berkembang, sehingga mampu menyuguhkan artikel berkualitas sesuai kebutuhan readers. Yuk, baca artikel menarik lainnya di Pintarjualan.id seputar ekpedisi khususnya Shopee Express Standard dan Instant dari Anisa Juniardy. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi operation@tonjoo.id.
Sumber:
- Piala Dunia U-20 Batal di Indonesia, UMKM di Jabar Gagal Untung – https://rejabar.republika.co.id/berita/rsd3jh396/piala-dunia-u20-batal-di-indonesia-umkm-di-jabar-gagal-untung
- Sedih UMKM Bakal Terdampak Gegara Piala Dunia U 20 di Indonesia Batal – https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/ZkeM0WAk-sedih-umkm-bakal-terdampak-gegara-piala-dunia-u-20-di-indonesia-batal