Platform sekaligus aplikasi belanja online di Indonesia, Tokopedia akhirnya memulai langkah besar dengan menaikkan biaya admin dan layanan bebas ongkir mulai 2 Januari 2023.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penyesuaian e-commerce dengan situasi ekonomi yang saat ini tengah mempengaruhi daya beli masyarakat.
Dilansir dari lama Tokopedia, biaya layanan akan dihitung berdasarkan kategori produk yang terjual. Aturan tersebut pun berlaku bagi beberapa jenis toko online atau merchant seperti Power Merchant, Power Merchant Pro, dan Reguler Merchant.
Setiap Regular Merchant akan dikenakan biaya layanan mulai dari 1%, sedangkan bagi Power Merchant dan Power Merchant Pro lebih tinggi yakni 1,8%.
Walaupun kenaikan tersebut udah digolongkan menurut kategori produknya masing-masing, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa kenaikan saat ini cukup banyak bila dibandingkan pada pertengahan tahun 2022.
Kategori Grup 1 atau produk dengan biaya layanan termahal meliputi audio, kamera, fashion, buku, dan barang-barang elektronik yang saat ini aktif dipamerkan lewat Tokopedia.
Kategori Grup 2 diisi oleh sekelompok barang seperti perlengkapan ibu dan bayi, kesehatan & laptop, mainan dan hobi, serta lainnya.
Sedangkan kategori Grup 3 dikhususkan untuk produk yang lebih spesifik. Seperti fashion wanita, gaming, handphone, tablet, dan sejenisnya.
Bisa dikatakan kenaikan angka tersebut begitu terasa signifikan apabila melihat jenis produk yang akan dijual oleh seller Tokopedia ke konsumen.
Apalagi jika penjual ternyata memberikan diskon yang cukup besar bagi pelanggan, maka perolehan keuntungan mereka juga akan berkurang karena perlu membayar biaya layanan terbaru.
Meskipun informasi ini sudah diumumkan sejak Desember 2022, akan tetapi tidak dipungkiri bahwa sebagian penjual merasa diberatkan oleh peraturan tersebut.
Baca Juga
Sebelum adanya pengumuman kenaikan biaya admin dan bebas ongkir Tokopedia, perusahan ini sudah lebih dulu menghapus layanan Combo Cahsback dan memaksa pembeli untuk mengunakan layanan gratis ongkir apabila ingin membeli sejumlah produk yang sedang diskon.
Walaupun penjual masih bisa mengakalinya dengan menaikkan harga barang atau membebankannya pada konsumen sebagai upaya untuk mengurangi beban pengeluaran, akan tetapi perubahan seperti ini pasti akan berpengaruh pada minat serta daya beli konsumen.
Tidak bisa dipungkiri jika mayoritas konsumen di Indonesia gemar melakukan komparasi harga meskipun hanya selisih lima ribu rupiah saja.
Para penjual khawatir jika menjual produk dengan harga sangat tinggi, maka biaya admin yang harus mereka keluarkan juga akan sangat besar.
Contoh saja seller Tokopedia menjual Laptop senilai 16 juta rupiah, otomatis biaya admin yang mesti dibayarkan ke Tokopedia mencapai 600 ribu lebih per item.
Detail pembayaran dan seluruh keterangan biaya admin tiap produk pun dapat diperiksa melalui Kategori Produk serta download laporan Saldo Penghasilan.
Kendati terkesan sangat cepat, Tokopedia masih berusaha memberlakukan kebijakan yang fair guna menyuguhkan pelayanan dan keamanan yang optimal pada para penjualnya dengan cara memfasilitasi mereka lewat event serta artikel yang memuat tentang penanganan bisnis di marketplace, cara meraih omset tinggi, branding usaha, dan sebagainya.
Jangan lupa untuk berkomentar dan beri kami masukan melalui media sosial Pintarjualan di Instagram atau Tips Pintar Jualan on Facebook agar terus berkembang, sehingga mampu menyuguhkan artikel berkualitas sesuai kebutuhan readers. Yuk, baca artikel menarik lainnya di Pintarjualan.id seputar marketplace dari Anisa Juniardy. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi operation@tonjoo.id.
Sumber: Cek Detail Biaya Layanan Per Kategori Produk Terjual – https://seller.tokopedia.com/edu/biaya-layanan-tokopedia/