Keuntungan Bisnis Skincare dan Kosmetik 2023

Anisa 26 Mei 2023 5 Menit 0

Keuntungan bisnis skincare dan kosmetik di Indonesia terbilang sangat menjanjikan karena hampir seluruh masyarakat dari berbagai kalangan menggunakannya untuk menjaga kesehatan kulit mereka.

Mulai dari para remaja, wanita, maupun pria dewasa sangat membutuhkan skincare untuk menunjang penampilannya sehari-hari.

Makanya bisnis kecantikan dan perawatan ini punya prospek yang sangat cerah di industri kosmetik.

Contoh saja Scarlet Whitening, Avoskin, Somethinc yang masuk jajaran brand lokal tersukses di pasar ini.

Penasaran kan seberapa besar keuntungan dan tantangannya kalau menggeluti bisnis skincare? Baca yuk penjelasannya!

1. Peluang Bisnis Skincare 2023

Menurut data yang dipublikasikan oleh Statista, pendapatan yang diperoleh dari bisnis perawatan kulit (skincare) diperkirakan mampu mencapai angka US$2,26 miliar pada 2023.

Bahkan pasar skincare diprediksi akan terus tumbuh di Indonesia setiap tahunnya sebesar 4,97 persen pada tahun 2023-2027.

Meskipun jika dilihat secara global, sebagian besar penghasilan skincare dihasilkan oleh Amerika Serikat dengan angka US$21.090,00 juta per 2023.

Namun tampaknya bisnis perawatan tubuhini juga akan mengalami kenaikan permintaan setiap tahunnya di Indonesia akibat tingginya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan kulit.

Oleh karena itu, bagi kamu yang mau merintis dari awal, penting sekali mengetahui kelebihan dan kekurangan bisnis skincare dan kosmetik ini supaya tidak rugi.

2. Keuntungan Bisnis Skincare

Bisnis skincare memang menjanjikan, karena kebutuhan akan produk kecantikan ini tidak pernah sepi di pasaran.

Terlebih lagi keinginan untuk memiliki kulit yang sehat, lembab, dan mulus sudah menjadi dambaan masyarakat di Indonesia.

Makanya, kalau kamu ini memulai usaha produk kecantikan kulit, ketahui dulu kelebihannya berikut!

2.1. Banyaknya Pesaing Tidak Menjadi Masalah

Berapa keuntungan bisnis skincare

Source: pexels. Com/mart production

Seperti yang kamu ketahui saat ini, kompetitor bisnis di bidang kecantikan dan perawatan kulit sangatlah banyak. Totalnya bahkan mencapai ratusan bila dijumlahkan dalam satu negara.

Meskipun begitu, jumlah pesaing bukanlah menjadi masalah besar bagi suatu brand.

Hal ini dikarenakan sifat kulit manusia yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Seperti kata para beauty influencer bahwa produk skincare memang cocok-cocokan. Maksudnya, cocok di kulit A, belum tentu di kulit B.

Alasan inilah yang menyebabkan setiap merek berusaha mencari target pasarnya masing-masing.

2.2. Target Pasar yang Luas

Target pasar skincare terbilang luas. Bukan hanya digunakan oleh wanita dewasa, tetapi juga para gadis remaja/belia, laki-laki, dan mereka para lansia.

Singkatnya keuntungan bisnis skincare tidak terpatok pada gender tertentu, sehingga potensi pasarnya sangat besar.

2.3. Modal Dapat Disesuaikan

Modal usaha skincare bisa dimulai dari 0 (nol) apabila kamu memilih jalan dropship. Apabila ingin bergabung menjadi reseller, kamu bisa menggunakan modal Rp2 juta dan jika mendirikan brand sendiri, maka modal yang harus disiapkan sebesar Rp30-Rp100 juta.

Untuk dropship dan reseller, kamu dapat mencari supplier kosmetik dan skincare terlebih dahulu agar mendapatkan harga yang paling kompetitif.

Namun jika kamu ingin membangun brand sendiri melalui program maklon, maka harus menyiapkan berbagai dokumen penting untuk mengurus izin usaha, daftar BPOM untuk produk skincare, daftar merek dagang, dan lain-lain.

2.4. Tidak Musiman

Cara bisnis skincare sendiri

Source: pexels. Com/arina krasnikova

Keuntungan bisnis skincare adalah tidak bergantung pada musim-musim tertentu.

Ya, produk perawatan kulit ini selalu digunakan masyarakat setiap hari. Baik indoor maupun outdoor.

Seperti sunscreen, pelembab (moisturizer), toner, micellar water, serum, dan masih banyak lagi.

Apalagi cuaca di Indonesia condong ke iklim tropis, sehingga penting untuk melakukan perawatan kulit agar terhindar dari masalah jerawat, breakout, penuaan dini, dan flek hitam.

2.5. Omzet Bisnis Skincare Stabil

Omzet bisnis skincare yang dimulai dari joinreseller bisa menghasilkan pendapatan Rp5-Rp10 juta per bulan.

Sedangkan dari dropship bisa mengumpulkan keuntungan Rp3 hingga 20 juta rupiah per bulan.

Nah, sementara omzet dari brand yang dibangun sendiri dapat memberikan pemasukan di atas Rp50 juta per bulannya.

Selain itu, keuntungan bisnis skincare yang diperoleh bahkan bisa berkali-kali lipat setelah viral dan booming di media sosial.

Makanya bisnis ini terbilang stabil dan prospeknya sangat bagus di masa depan.

Ditambah lagi banyak orang berpikir “Tidak memiliki banyak uang tidaklah masalah, tetapi beli skincare harus tetap diusahakan.”

2.6. Banyak Cara untuk Promosi

Banyak sekali strategi bisnis dan cara promosi yang bisa dilakukan oleh bagian marketing brand skincare saat ini.

Mulai dari menggunakan jasa beauty vlogger, influencer, endorsement, partnership, affiliate dengan para blogger, jualan di Twitter, dan live streaming di TikTok.

Banyaknya trik dan tips marketing inilah yang membuat persaingan menjadi lebih menarik dan sehat.

Bahkan tak segan-segan beberapa brand melakukan collaboration dengan brand lain.

2.7. Ketertarikan Masyarakat sangat Tinggi

Bisnis skincare menjanjikan

Source: pexels. Com/mikhail nilov

Ketertarikan masyarakat terhadap produk skincare memang tiada matinya.

Belum lagi hampir seluruh pengguna skincare mendapatkan julukan skincare enthusiast saking welcome-nya pada seluruh produk yang diedarkan oleh berbagai brand di tanah air.

Dari situlah diketahui bahwa masyarakat di Indonesia kebanyakan sangat terbuka pada brand skincare mana pun.

Apalagi para beauty vlogger selalu berada di barisan paling depan ketika muncul produk skincare yang baru saja dirilis ke publik.

Racun skincare memang nyata adanya ya!

Sekilas tujuh keuntungan tersebut memang sangat menggiurkan, tetapi kamu juga harus mengetahui kelemahan bisnis skincare agar usaha menjadi sukses!

3. Kelemahan Bisnis Skincare

Tahukah kamu kalau bisnis skincare punya beberapa kelemahan yang perlu diwaspadai?

3.1. Persaingan Produk yang Kuat

Persaingan bisnis di industri skincare dan kosmetik memang sangat kuat. Meski tidak ada aksi saling jegal, tetapi bisnis ini lambat laun berjalan layaknya fast fashion.

Jadi ketika sebuah brand mengeluarkan produk skincare dengan kandungan tertentu yang kemudian viral di media sosial, maka dapat dipastikan kalau perusahaan lain juga akan merilis produk yang sama.

3.2. Masa Penjualan Terbatas

Setiap produk skincare dan kosmetik yang diproduksi oleh pabrik tentu memiliki masa kedaluwarsa 3-5 tahun.

Nah, dalam kurun waktu tersebut kamu harus bisa menjual seluruh produk agar tidak terjadi kerugian yang besar.

Makin sulit menjualnya, maka masa aktif produk skincare juga akan berkurang yang mengakibatkan menurunnya permintaan pasar.

3.3. Mudah Ditinggalkan Pembeli

Produk skincare terbuat dari berbagai bahan dan kandungan yang beragam, sehingga tidak mungkin cocok digunakan oleh setiap orang.

Maksudnya, ketika pembeli merasa produk skincare yang dicobanya tidak cocok untuk kulit dan malah menyebabkan iritasi, sudah pasti mereka akan meninggalkannya tanpa ada keinginan untuk membeli yang kedua kali.

Jika peristiwa seperti ini lebih banyak ketimbang jumlah peminatnya, kamu bisa mengalami kerugian yang cukup besar.

3.4. Menghasilkan Sampah Plastik

Reseller skincare tanpa modal

Source: pexels. Com/anna nekrashevich

Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu kekurangan bisnis skincare yang paling meresahkan adalah terbentuknya sampah baru.

Mulai dari sampah plastik botol, kaca, dan lain-lain.

Sayangnya tidak semua pemilik bisnis skincare dan kosmetik memikirkan dampak atas produk yang mereka produksi.

Apalagi tidak semua masyarakat tahu betul cara mengelola sampah-sampah kemasan bekas skincare agar tidak mencemari lingkungan, terutama tanah.

Jika hal ini dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, maka ancaman kerusakan lingkungan akan dirasakan oleh generasi ke depannya.

FAQ

Berapa modal yang dibutuhkan untuk membuka usaha skincare?

Untuk membuka usaha skincare diperlukan modal minimal Rp2 juta rupiah bagi para reseller, 0 (nol) modal untuk dropship, dan Rp20-50 juta untuk maklon skincare dengan membuat nama brand sendiri.

Apakah bisnis skincare sangat menjanjikan?

Bisnis skincare sangat menjanjikan karena pangsa pasarnya luas, masyarakat di Indonesia dan negara lain juga sangat terbuka untuk mencoba berbagai produk skincare baru, serta usaha skincare dinilai tidak kenal musim karena selalu dibutuhkan setiap hari.

Akhir Kata

Itulah keuntungan bisnis skincare yang bisa kamu perkirakan mulai dari sekarang.

Jangan takut untuk memulai ketika sudah yakin ingin merintis bisnis di industri ini.


Jangan lupa untuk berkomentar dan beri kami masukan melalui media sosial Pintarjualan di Instagram atau Tips Pintar Jualan on Facebook agar terus berkembang, sehingga mampu menyuguhkan artikel berkualitas sesuai kebutuhan readers. Yuk, baca artikel menarik lainnya di Pintarjualan.id seputar peluang bisnis dan media sosial dari Anisa Juniardy. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi operation@tonjoo.id.


Sumber:

  • Skin Care – Indonesia – https://www.statista.com/outlook/cmo/beauty-personal-care/skin-care/indonesia
  • Pemicu Kilauan Bisnis Skincare di Indonesia – youtube.com/watch?v=wz1qugdNwM0&t=45s
  • Kisah Sukses Neo Kosmetik, Pabrik yang melahirkan brand skincare top Indonesia| Part.2 Tom MC Ifle – youtube.com/watch?v=q3MCNKzlCEo
Bagikan ke:
Anisa
Ditulis oleh

Anisa

Seorang Content Writer SEO dan Content Creator yang suka belajar hal-hal baru, terutama tentang transformasi dunia digital agar bermanfaat dan memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang relevan saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *