{"id":13735,"date":"2023-02-10T11:55:31","date_gmt":"2023-02-10T04:55:31","guid":{"rendered":"https:\/\/pintarjualan.id\/?p=13735"},"modified":"2023-02-10T16:57:51","modified_gmt":"2023-02-10T09:57:51","slug":"cara-memisahkan-uang-pribadi-dan-usaha","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/pintarjualan.id\/cara-memisahkan-uang-pribadi-dan-usaha\/","title":{"rendered":"8 Cara Memisahkan Uang Pribadi dan Usaha agar Modal Tidak Habis!"},"content":{"rendered":"\n

Bagaimana cara memisahkan uang pribadi dan usaha demi menjaga perputaran arus kas serta modal tidak mudah bisnis? Tentunya Anda memerlukan beberapa metoda.<\/p>\n

Ya, untuk mengembangkan usaha agar maju dan menjadi pengusaha yang sukses<\/a><\/strong>, seorang pengusaha memang wajib harus mengelola keuangan dengan baik.<\/p>\n

Salah satunya dengan tidak menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi apalagi mencampurnya begitu saja.<\/p>\n

Jika Anda seorang pebisnis pemula atau ingin bisnis modal kecil tetapi sukses<\/a><\/strong>, silakan simak beberapa tipsnya berikut ini!<\/p>\n

Cara Memisahkan Uang Pribadi dan Usaha<\/strong><\/h2>\n

Beginilah teknik pemisahan keuangan bisnis supaya usaha yang Anda tetap berjalan sesuai harapan dan terhindar dari berbagai macam risiko rugi.<\/p>\n

1. Buat Rekening Berbeda<\/strong><\/h3>\n
\"\"

Source: pexels. Com\/maitree rimthong<\/p><\/div>\n

Rekening pribadi dan rekening bank perusahaan WAJIB dipisah<\/strong>. Tidak boleh dicampur atau pun dijadikan satu.<\/p>\n

Sebab, keduanya digunakan untuk kepentingan berbeda.<\/p>\n

\n

Uang pribadi untuk keperluan dan aktivitas personal. Sementara rekening perusahaan berisi kepentingan bisnis menyangkut modal, karyawan, biaya operasional, utang, dan lain-lain.<\/p>\n<\/blockquote>\n

Apabila tidak dipisahkan, Anda akan kesulitan melacak ke mana uang tersebut mengalir dan susah mengukur keuntungan serta jumlah kerugian perusahaan.<\/p>\n

Makanya, mulailah pisahkan rekening pribadi dengan perusahaan ya!<\/p>\n

2. Membuat Pembukuan Terpisah<\/strong><\/h3>\n

Pembukuan keuangan pribadi dan perusahaan pada dasarnya menggunakan skema atau rancangan yang sama.<\/p>\n

Pembedanya terletak pada nominal dan kepentingan\/tujuan pembukuan tersebut dibuat.<\/p>\n

Cara memisahkan uang pribadi dan usaha seperti ini harus dilakukan oleh seluruh kalangan pebisnis. Tidak peduli seberapa kecil atau besarnya usaha.<\/p>\n

Seluruh transaksi dan administrasi wajib dibuat secara terpisah. Kalau ingin lebih praktis, silakan pakai aplikasi keuangan terbaik untuk memantau pengeluaran perusahaan.<\/a><\/strong><\/p>\n

Apabila ada pengeluaran pribadi, silakan dicatat pada pembukuan pribadi. Begitu pula sebaliknya. Semuanya dibuat secara detail.<\/p>\n

Tujuannya adalah untuk memudahkan pebisnis dalam melacak lajur transaksi dan fokus mengembangkan usaha.<\/p>\n

Bukankah Anda ingin jadi pebisnis yang sukses dan inspiratif?<\/a><\/strong><\/p>\n

3. Menyusun Anggaran Usaha<\/strong><\/h3>\n
\"\"

Source: pexels. Com\/rodnaeproduction<\/p><\/div>\n

Membuat anggaran rancangan usaha juga sama pentingnya supaya omset perusahaan naik.<\/p>\n

Contoh: Anda memulai bisnis perlengkapan dan kebutuhan rumah<\/a><\/strong> dan ternyata mampu menembus omset senilai Rp50 juta dalam satu bulan.<\/p>\n

Melihat capaian target tersebut, tentunya Anda langsung memasukkan dan mencatat pendapatan itu ke rekening perusahaan dong?<\/p>\n

Setelah mencatatnya di pembukuan perusahaan, Anda tidak dapat mengambil keuntungan tersebut ke rekening pribadi.<\/p>\n

Sebab, uang tersebut harus digunakan untuk kelanjutan usaha di tahun berikutnya.<\/p>\n

4. Membuat Laporan Keuangan Perusahaan<\/strong><\/h3>\n

Keberadaan laporan keuangan perusahaan sangat penting agar dapat melihat performa dan kinerja, serta meramalkan kondisi perusahaan di tahun berikutnya.<\/p>\n

Perlu diketahui, Anda harus membuat laporan keuangan sejak pertama kali perusahaan didirikan, bukan saat ada keuntungan masuk.<\/p>\n

Minimal dalam laporan tersebut tersedia:<\/p>\n