Cara mendapatkan modal usaha untuk UMKM memang susah-susah gampang. Namun sebenarnya begitu banyak opsi yang dapat dilakukan. Semuanya sudah tersedia, tinggal mau praktek atau tidak.
Dalam tulisan ini, kami sudah merangkum beberapa alternatif seputar modal usaha. Khususnya untuk pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah. Apa sajakah itu?
- Pentingnya memiliki modal untuk mulai bisnis,
- Cara-cara mendapat suntikan dana untuk mulai usaha.
Namun sebelum itu, ketuk Bookmark (⭐) di pojok kanan atas browser untuk menyimpan postingan ini – agar mudah diakses lagi nanti. Jika sudah, mari kita mulai.
Pentingnya Modal Untuk Memulai Bisnis
Menurut kamu, seberapa penting adanya modal saat memulai usaha baru? Kata motivator, modal terpenting adalah niat dan usaha. Tapi realitanya, kita tetap butuh modal uang untuk mulai usaha.
(Kecuali usaha yang modalnya minim seperti reseller, dropship. Pun, tetap butuh modal internet, pemasaran online, dll.)
Dikutip dari Mokapos, ada penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Texas University dan UCLA, NYU; mengenai ketersediaan modal usaha. Penelitian tersebut menunjukan hasil sebagai berikut:
- 50% usaha yang mengajukan pinjaman pada awal pendirian dapat bertahan.
- 70% usaha tanpa pinjaman (modal minim) tidak dapat bertahan – berhenti di tengah jalan.
Perlu penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut. Terlebih untuk kondisi perekonomian Indonesia yang tentu realitanya berbeda. Tapi setidaknya, dari hal tersebut kita punya gambaran yang cukup jelas.
Bahwa, adanya modal akan mempercepat akselerasi usaha dan memungkinkan untuk bertahan lama. Karena itulah, penting bagi UMKM untuk mendapatkan modal awal sebelum memulai usahanya.
Cara Mendapatkan Modal Usaha Untuk UMKM
Dalam sesi ini, kami sudah merangkum beberapa ide untuk mendapat suntikan dana modal usaha, terlebih untuk UMKM. Apa sajakah itu? Berikut ide-idenya:
- Bank
- Koperasi
- P2P Lending
- Pemerintah
- Ecommerce
Berikut penjelasan selengkapnya.
Baca Juga
1. Pinjaman dari Bank
Sebetulnya, langkah ini hanya akan berhasil jika usaha kita sudah berjalan. Kenapa? Karena pihak bank hanya akan memberikan pinjaman kepada usaha yang sudah memiliki data kesehatan uang yang bagus.
Prospeknya bagaimana, laju kas masuk dan keluarnya bagaimana, apakah bagus untuk dilanjutkan atau tidak. Karena itu, kalau usaha kamu sudah berjalan, boleh saja menambah modal usaha melalui bank.
(Kalau usaha belum berjalan, skip cara ini – karena sudah pasti ditolak.)
Pinjaman modal usaha (c) bca.co.id
Jenis pinjaman yang diberikan bermacam-macam, namun biasanya dibagi menjadi dua:
- Tanpa agunan
- Dengan jaminan
Masing-masing bank tentu berbeda. Jika memilih pinjaman tanpa agunan (kredit tanpa agunan), maka konsekuensi yang diterima adalah bunganya cukup besar. Sedangkan, pinjaman dengan jaminan sering disebut kredit multiguna.
Baca juga: Daftar Kode Bank Transfer BCA, BNI, Mandiri, BRI, dan 130+ Lainnya [Lengkap]
2. Pinjaman dari Koperasi
Alternatif berikutnya adalah mengajukan pinjaman modal usaha kepada Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Koperasi itu sendiri juga cukup transparan, karena pada dasarnya dijalankan berdasarkan kepentingan bersama.
Seluruh aktivitas pinjam-meminjam dilaksanakan atas asas kekeluargaan. Namun tentu saja, kamu wajib mendaftar sebagai anggota untuk bisa mendapatkan modal usaha dari koperasi.
(Tapi tenang saja, proses pendaftaran dan persyaratannya cukup mudah, kok.)
3. Pinjaman dari P2P Lending
Apa itu P2P Lending? Ialah penghubung antara peminjam dan pemberi modal. Seluruh pihak bisa personal atau bisnis. UMKM yang ingin mulai usaha dapat mengajukan pinjaman ke P2P Lending ini.
(c) investree.id
Namun lagi-lagi, sebaiknya usaha yang kamu punya sudah berjalan, ya....